Friday, November 8, 2013

MEMBEDAH BUKU PERGELARAN(LONO SIMATUPANG) TENTANG PENONTON

Dapat disimpulkan dalam buku PERGELARAN ini bahwa pihak-pihak yang hadir dalam pergelaran dapat dibedakan dengan kategori penyaji atau pencipta pergelaran dan penonton. Penonton di ambil dari kata kerja TONTON yang di berikan kata penghubung pe dan an. Tonton yang dimaksud adalah melakukan pekerjaan sesuai dengan kata kerja. Atau dapat dikatakan bahwa tonton adalah pekerjaan yang mengamati. Jadi penonton adalah orang yang menyaksikan sebuah pertunjukan, setiap pertunjukan memerlukan penonton, ada wadah untuk memperlihatkan karyannya.jika tidak memperlihatkan pada penonton dapat di katakana bahwa kayannya itu hanya untuk dia lihat sendiri.

 

Karena di bedakan antara penyaji pergelaran dan penonton pergelaran ini yang membuat peristiwa pergelaran di asumsikan berbeda.Penyaji yang bersifat aktif dalam pergelaran sedangkan penonton bertindak pasif dalam suatu pergelaran. Karena itulah cara itu di anggap salah, padahal penonton bersifat aktif pula karena penonton sebuah kata kerja yang atian tontonan atau mengamati jalannya pertunjukan. Hal ini yang membuat salah satu penyebab mengapa penonton cenderung di abaikan dalam studi dan praktik pergelaran.

 

Menurut buku Pergelaran ini, Sebuah pergelaran(teater) dapat di  katakana dia berhasil bila pergelaran itu “jadi”  jadi disini adalah bisa membawa dan mempengaruhi penonton atas peristiwa yang di alami tokoh tersebut. penonton  bisa melihat dan merasakan bisa mencium bau peristiwa yang sedang terjadi di atas panggung hingga selesai pergelaran. Saat tokoh marah, menangis dan bahagia bisa dirasakan oleh penonton dan bisa di bawa kepengalaman penonton itu sendiri. Contohnnya: ketika seorang isti menangis karena suaminnya berselingkuh dengan istri tetangga dan meninggalkan dia dengan membawa semua perhiasan dan uang yang di tabungnya tersebut. bagaimana perasaan istri tersebut dapat dirasakan pula oleh penonton. Ketika penonton mengecap bahwa suaminnya itu jahat penonton marah dan ketika penonton menangis saat sang istri di tinggalkan penonton merasakan sedih, sama seperti yang di rasakan oleh actor tersebut. setelah mereka keluar dai gedung pertunjukan atau setelah menonton pergelaran itu ada yang mereka bawa dari apa yang mereka tonton di dalamnnya.seperti pengalaman mereka yang mungkin pernah mereka alami terbayang dalam pergelaran itu.

 

Begitu juga dengan pertunjukan humor, pertunjukan humor mempunyai tujuan agar penonton merasa terhibur dan rilex saat menontonnya. Kejenakaan para actor terlihat diatas panggung berusaha yang menonton tertawa. Tapi apa jadinnya saat kejenakan yang setengah mati mereka lakukan tidak ada respon sama sekali oleh para penonton. Pastinnya para actor akan merasa MATI KUTU.  Maka dari itu seorang actor comedian harus mengetahui dan mengenali karakter para penontonnya. Adakah respon dari lawakan yang diberikan atau tidak oleh pengunjung pergelaran tersebut. dengan demikian partisipasi penonton yang di anggap pasif ini sangat mempengaruhi jalannya pertunjukan.

 

Dalam pandangan Gay McAuley yang dibahas di buku PERGELARAN ini. Sebuah peristiwa pergelaran berlangsung pertukaran energy antara penyaji dan penonton. Itu alas an mengapa mayerhold mengatakan penonton sebagai creator keempat setelah penulis naskah, sutradara, dan actor. Sudah jelas dalam pembahasan Gay McAuley  bahwasannya peristiwa pergelaran bisa di katakana sukses jika dia bisa bertukar energy dengan para penonton, bertukar enrgi itu penonton dapat merasakan ap yang dirasakan oleh pemain. Penonton pun bisa mengetahui apa sih keinginan sutradara dari pertunjukan itu. Itu makannya bertukar energy. Penonton juga salah satu orang yang terpenting dalam sebuah pertunjukan setelah actor. Jika sebuah pertunjukan tidak ada penonton untuk apa pertunjukan itu di lakukan? Lebih baik di simpan saja sendiri. Karena sutradara membuat sebuah pertunjukan tentunnya adala alas an untuk di pertontonkan. Agar penonton tau apa kemauan dari seorang sutradara tersebut.

 Referensi:Simatupang. Lono .PERGELARAN., Yogyakarta: Perpustakaan nasional katalog dalam terbitan. 2013 hal63

No comments:

Post a Comment