Seni
adalah sesuatu yang memiliki nilai estetika maka,harus membahas apa itu
estetika itu sendiri. Estetika dalam arti teknis ialah ilmu keindahan, ilmu
yang mengenal kecantikan secara umum. Setiap karya seni hendaknnya memiliki
nilai keindahan walaupun terkadang nilai keindahan itu dibagi-bagi. Sesuatu
yang bernilai indah adalah sesuatu yang menyenagkan. Menurut aristoteles
keindahan adalah keserasian bentuk yang setinggi-tingginnya.[1]
Pengalaman estetis merupakan pengalaman idrawi yang dapat dirasakan oleh
seluruh manusia, manusia itupun dapat merasakan pengamatan itu. Jiwa raga dan
segalanya dapat merasakan dan terpikat kehatinnya seperti orang yang sedang
jatuh cinta. Keindahan yang kita rasakan dalam hidupsehari-hari dipakai
sehubungan dengan apa yang dapat kita lihat dan apa yang dapat kita rasakan.
Estetika memiliki tiga tahap yaitu tahap dogmatic, kemudian tahap kritika, dan
yang terakhir tahap positif.
Tahap
dogmatif adalah tahapan pertama estetika
dimana pada saat itu estetika sebagai nama ailmu filsafat keindahan. Tetapi
filsafat keindahan itu tidaklah berjalan mulus dikarenakan terancam kehancuran
karena adannya muncul penggemar-penggemar ilmu seni yang mengajak untuk
dijadikan teknik melulu. Kalau estetika berarti filsafat keindahan, maka
sejarah estetika harus berarti sejarah filsafat keindahan.tugas filsafat
menurut aristoltes,ialah berpusat pada mendirikan ketertiban di dalam pikiran
kita agar tercapai keserasian yang sempurna. Periode etika, tatkala estetika
berubah dari periode dragmatis menjadi periode kritika, dari objektivitas
menjadi subyektivitas. Dan tahap terahir adalah tahap positif . jika didalam
estetika yang berubah menjadi tahapan positive ini, mereka mengajak mendirikan estetika dari
bawah ke atas yang memajukan tuntutan-tuntutan pemikiran filosofis dan
keharusan metode penyelidikan secara positife yang terdapat di dalam ilmu jiwa
dan ilmu masyarakat.
Objek
estetika ialah berbentuk cita manusia yang tinggi yang mengandung keindahan. Karena didalam
kehidupan naluri manusia terdapat kecendrungan dasar dalam arena yang sangat
luas untuk dapat kita perhatikankeindahan dan menghargainnya . keindahaan ialah
kebenaran atau ekspresi cita, atau lambang kesempurnaan ilahiatau wujud dari
indrawi dari kebaikan. Maka dapat dikatakan bahwa estetika adalah ilmu yang
objektif dan subjektif sekaligus tak dapat terpisah-pisah. Ini berarti bahwa
hokum-hukum keindahan tidak hanya khusus bagi obyek-obyek yang menjadi bahan
pemikiran dan tidak pula khusus bagi yang memikirkan ,tapi terletak dalam
hubungan antara dua belah pihak .
Estetika
memandang keindahan alam menjadi objek nya hanya selama keindahan memiliki
nilai seni.obyek estetika yang sebenarnnya ialah nilai nilai seni yang positif
ataupun yang negatif. Estetika tidak akan dapat membentuk ukuran kenormalan
atau nilai teladan kecuali bila ia menjadi bagian dari ilmu jiwa. Lingkungan
kenormalan pada masa kini atau masa depan dari salah satu karya seni tergantung
dari semua pengetahuan yang bekerhja sama dalam mempersiapkan dan
melahirkannya. Maka estetis ilmiah yang sempurna harus merupakan penyelidikan
matematis, mempergunakan metode mekanika fisiologi phisicologi dan sosiologi.
Estetika
dapat dijadikan ilmu yaitu teknik seni dan patut pula dijadikan proffesion. Dan
kita memang harus membuang pembicaraan yang bertele-tele mengenai masalah
keindahan dan perlu diingat kata huisman
: kalau yang ditulis ialah hal yang bertele-tele maka mudah sekali kita
mengarang buku yang tebal sekali. Estetika memilik dua jalan yang pertama
tenggelam dalam emosi perseorangan atu mungkin dia bisa menjadi ilmu.
Untuk
mengetahui apa estetika itu kita dapat menemukan dengan cara dua pendekatan
mengenai estetika.
1. Langsung
meneliti keindahan itu dalam objek-objek atau benda alam indah serta karya seni.
2. Menyoroti
situasi kontemplasi rasa indah yang sedang dialami oleh si subyek yaitu pengalaman keindahan yang didapat dari
dalam dirinnya sendiri.
Alas
an kenapa kita memang harus mempelajari seni dan keindahan.:
1. Mengikuti
kajian G.E Moore . ada beberapa motif untuk mempelajari seni dan dapat
diringkaskan sebagai berikut karya-karya baik yang alami maupun yang buatan
begitu berharga sehingga orang mempelajari cirri-ciri khasnnya demi karya seni
itu sendiri
2. Pengalaman
keindahannya itu begitu berharga baik untuk kelompoknnya maupun untuk
masing-masing anggotannya sehingga karya seni itu mesti dipelajari. Cara
mempelajarinnya dari sudut pandang apakah kualitas-kualitas karya ini mencapai
tujuannya.
3. G.E
Moore berpandangan bahwa pengalaman ini begitu bernilai pada dirinnya sendiri
sehingga membutuhkan pengujian dan penelitian mengenai kualitas –kualitas karya
seni itu sendiri.
No comments:
Post a Comment