TEATER DAN KEBERPIHAKAN PADA
MASYARAKAT
Abstrak:
Teater bercermin dari kehidupan ,naskah
yang dimainkan diatas panggung realita dari kehidupan pada manusia. Teater
adalah fenomena sosial, karena teater mempresentasikan suatu sosial yang
melibatkan aktor didalamnya serta unsur-unsur teater lainnya. Teater juga
berperan penting dalam keberpihakannya pada masyarakat. Dengan naskah teater
yang di ambil dari cerita masyarakat seperti demokrasi, mengkritik
pemerintahan, adat dan agama. Teater sangat berpihak pada masyarakatnnya.
Menyampaikan aspirasi melalui sebuah pertunjukan, dan mempunyai nilai moral
untuk mencapai suatu tujuannya.
Kata kunci:
teater;masyarakat
- Latar belakang
Seni teater merupakan bagian dari seni
pertunjukan yang sangat lengkap semuanya terkumpul dalam nilai estetis. Teater
dengan naskah lakon yang akan dipertunjukan mempunyai tujuan. Penonton di buat
takjub melihat dan mendengarkan.
Pertunjukan yang dilaksanakan harus memiliki unsur-unsur teater seperti naskah,
pentas, pemain, sutradara dan penonton. MenurutYoyo.C.Durachman, teater adalah
ibarat sebuah gedung dimana tempat para aktor mementaskan sebuah drama dan
ditonton oleh orang banyak.[1]
Karena Teater adalah sebuah pertunjukan dimana teater harus memiliki unsur-unsur
yang penting di dalam salah satunnya adalah naskah, naskah sangat di perlukan
di dalam teater dari naskah seorang sutradara dapat berfikir seperti apa konsep
pertunjukan yang akan ia lakukan dalam penggarapan karyannya. Dari naskah juga
seorang actor dapat mengerti jalan cerita seperti apa yang ada di dalam naskah
tersebut. Seperti apa pelakunnya suasana nya dan bagaimana settingan yang akan
digunakan oleh penata setting,bagaimana kostumnnya dan rias nya yang akan digunakan dalam naskah itu semua terlihat
gambarannya dari naskah yang telah ada.
Teater
bukan hanya sebuah pertunjukan atau kesenian tapi teater cerminan dari
kehidupan yang kita mainkan diatas panggung yang besar, kemudian kita pindahkan
kesebuah panggung yang kecil dan ditonton oleh banyak penonton. Teater sebuah
kehidupan yang langsung tidak ada rekaman, dalam artian habis pada saat itu
saja. Teater pun tidak hanya menggunakan bahasa verbal yang disampaikan diatas
pentas.
Pembahasan
TEATER DAN KEBERPIHAKAN PADA
MASYARAKAT
Sejarah
awal mulannya teater berasal yaitu dari Berasal dari nyanyian untuk menghormati
seorang pahlawan dikuburannya. Dalam acara ini seseorang mengisahkan riwayat
hidup sang pahlawan yang lama kelamaan diperagakan dalam bentuk teater. Berasal
dari kegemaran manusia mendengarkan cerita. Cerita itu kemudian juga
dibuat dalam bentuk teater kepahlawanan, perang, dan lain sebagainya. Teater
berkembang secara kelompok nenek moyang terdahulu selalu membuat kelompok dalam
setiap daerah bisa disebut etnografi. Teater berkembang karena masyarakat
membuat satu kelompok dan berburu, kemudian di ikuti dengan tarian-tarian
binatang. Jadi teater di ambil dari kegiatan yang di lakukan oleh suatu
masyarakat dalam kehidupannya.
Pada
zaman realisme yang lahir pada penghujung abad ke 19, dapat dijadikan landasan
pacu lahirnya seni teater modern. Penanda yang paling kuat saat itu adalah
ketika timbulnya gagasan untuk mementaskan lakon kehidupan di atas pentas dan
disajikan seolah peristiwa itu terjadi secara nyata. Gagasan ini melahirkan
konvensi baru dan mengubah konvensi lama yang lebih menampilkan seni teater
sebagai sebuah pertunjukan yang memang dikhususkan untuk penonton. Tidak ada
lagi
pamer
keindahan bentuk akting dan puitika kata-kata dalam Realisme. Semua ditampilkan
apa adanya seperti sebuah kenyataan kehidupan.
Menurut
Suyatna Anirun akting adalah kehidupan yang selalu mengaju pada tempat ia
ditampilkan.[2]
Bahkan didalam realita kehidupan kita bisa melakukan acting pada saat kapanpun tanpa kita sadari. Karena akting meliputi
gerak,atau perbuatan yang dilakukan pelaku. Akting meliputi mimik,dan dialog.
Keberpihakan
teater pada masyarakat dapat dilihat dengan hasil karya yang diciptakan oleh
seorang sutradara. Pertunjukan yang akan ditampilkan tentunnya memiliki konsep
oleh sutradara dan tema yang di angkat selalu dari kehidupan social. Seperti
contohnnya seorang seniman dari tapanuli yaitu Ratna sarumpaet yang selalu
menginspirasikan karya-karyannya dari pengalaman kehidupan masyarakat.[3]
Naskah –naskah yang ia tulis selalu berpihak pada masyarakat da nada juga yang
bertentangan dengan pemerintah,walaupunkarya-karyannya dicekal oleh pemerintah
tetapi hasil karya yang ia ciptakan selalu mnyampaikan aspirasi yang sedang
terjadi di masyarakat saat iya menciptakan karyannya. Seperti karyannya yang
berjudul MARSINAH 1994, PELACUR DAN PRESIDEN karya tersebut berpihak pada masyarakt karena Ratna sarumpeat
ini tidak menemukan keadilan untuk seorang marsinah yang telah dihukum. Dari
karyannya tadi menjadi inspirasi untuk masyarakat yang menuntut keadilan di
bumi Indonesia ini. Karya yang diciptakan sangat merangkul apa yang terjadi di
masyarakt masalah ,politik, agama, masalah kemanusian kebenaran dan keadilan
serta mempertanyakannya secara frontal ke hadapan pemerintah. Dalam lima belas
tahun terakhir, di tengah kesibukannya sebagai aktivis HAM dan kemanusiaan.
Teater yang keberpihakannya terhadap masyarakat ia akan membahas tentang apa
yang terjadi dalam masyarakat itu.
KESIMPULAN
TEATER
DAN KEBERPIHAKAN PADA MASYARAKAT
Telah kita ketahui bahwa awal mula
teater berasal dari kepercayaan nenek moyang terhadap ritus dan magi atau yang
dapat dipahami kepercayaan terhadap roh-roh dan benda sakral. Mereka percaya
terhadap hal seperti itu kemudian melaksanakan upacara-upacara dengan menirukan
gerak dan tingkah laku binatang. Unsur-unsur teater premitif didalamnya mulai
dari peniruan, tari dan topeng. Peniruan dilakukan sejak manusia masih
kanak-kanak, tari didalam teater memiliki unsur tari misalnya saat pemujaan
mereka menari berbagai macam tarian seperti tari ular. Topeng dalam pertunjukan
teater premitif menjadi bagian penting, digunakan untuk menyamar untuk
melakukan magi simpatik. Ada satu zaman dimana Pada zaman realisme yang lahir
pada penghujung abad ke 19, dapat dijadikan landasan pacu lahirnya seni teater
modern. Dimana pada saat itu, Tidak ada lagi pamer keindahan bentuk akting dan
puitika kata-kata dalam Realisme. Semua ditampilkan apa adanya seperti sebuah
kenyataan kehidupan. Pementasan teater disajikan seolah peristiwa itu terjadi
secara nyata.
Teater
memiliki hubungan yang besar dengan masyarakat, karena teater adalah cerminan
dari kehidupan. Karena di dalam teater mengandung suatu konsep yaitu konsep
demokrasi. Menurut Nur sahid, telah diungkapkan bahwa teater adalah fenomena
sosial, karena teater mempresentasikan suatu situasi sosial,sehingga dapat
dikatakan bahwa ia merupakan kerangka sosial tertentu melibatkan para aktor
sebagai integral.[4]
Pertunjukan
teater memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan seperti, naskah, pemain,
sutradara dan penonton. Naskah Lakon pada dasarnya adalah karya sastra dengan
media bahasa kata. Mementaskan drama berdasarkan naskah drama berarti
memindahkan karya seni dari media bahasa kata ke media bahasa pentas. Pemain
adalah alat untuk memeragakan tokoh. Tetapi bukan sekedar alat yang harus
tunduk kepada naskah. Sutradara yang merupakan pimpinan utama kerja kolektif
sebuah teater. Pemain adalah alat untuk memeragakan tokoh, tetapi bukan sekedar
alat yang harus tunduk kepada naskah.
Karena
teater tidak mengenal otoriter semua adegan dipanggung bebas dipilih oleh
penonton sesuai selera masing-masing. Karena kehidupan yang ditampilkan teater
kedalam panggung, tidak jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari yang
dijalankan. Teater menceritakan kisah dari kehidupan yang ada bermain secara
realita.
Keberpihakan
teater terhadap masyarakat sangat terlihat dengan apa yang ia ciptakan,
pertunjukan-pertunjukan yang di tampilkan mengikat pada masyarakat. Tentang
demokrasi, HAM, perdagangan anak kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan pada seks.
Semua yang terjadi di dalam masyarakat di tuangkan melalui naskah dan tema yang
di tuliskan seorang penulis dan di pertunjukan kepada penonton. Dengan teater
masyarakat dapat menyampaikan isi hatinnya terhadap pemerintah dengan sebuah
karya yang memukau. Contoh-contoh karya itu dapat dilihat dari karya Ratna sarumpeat.
Yang selalu mnyampaikan pendapatnya tentang pemerintahan negri ini yang mencari
keadilan. Dengan teater bisa mendapatkan keadilan yang tidak ditemukan
kepastiannya. Masyarakat yang selalu menunggu keadilan dinegri takut untuk
berdemo yang dilakukan oleh organisasi yang lain, bias menggunakan teater
dengan menyampaikan penolakannya terhadap hokum,politik dan segala macamnnya,
dan menghasilkan sebuah karya tanpa merusak apapun yang di fasilitasi oleh
pemerintah untuk dijaga malahan di rusak oleh anggota yang tidak bertanggung
jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Yoyo,C.Durachman
“pengetahuan teater”, Bandung
:grasindo,1985/1986 ,p25
Suyatna anirun. Google
http/ pengertian acting menurut para ahli.com
Nur ,sahid. “sosiologi teater” , Yogyakarta :
ISBN,2008,p.120.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ratna_Sarumpaet