Friday, December 6, 2013

kritik pertunjukan teater

Pada malam jumat 29 november 2013 kemaren tepat pukul 20.00 wib jurusan teater menyelenggarakan sebuah pertunjukana karya dosen. Pertunjukan tersebut mengangkat naskah lakon  TAMBO GUSTAF. Sutradara Dede pramayoza . dengan actor yang berjumlah tujuh orang dan dua orang pemusik. semua actor adalah mahasisiwa teater isi padang panjang. Pemusiknnya adalah mahasiswa jurusan karawitan. Tambo gustaf yaitu merupakan sejarah minang yang dapat dikatakan tambo. Tapi dalam pertunjukan ini sutradara mentrasformasikan pertunjukan dengan gaya dan style anak zaman kini menanggapi tambo itu seperti apa. Karena naskah ini mentrasformasikan kea rah modern jadi peranannya juga di tampilkan secara modern menggunakan symbol-simbol yang kurang di mengerti.

Seperti yang di perankan oleh actor yang bernama ega novia sari mahasiswa teater disana dia sebagai seorang wanita pekerja kantor, lalu saat dia berjalan melihat seorang wanita yang menagaku sebagai peri selalu menunggunnya disana tidak jelas apakah maksud dari peranan egha dan peranan peri yang ada di dalamnnya tersebut. saat dia berjalan yang pertama mereka bertemu pertama tidak kenal kemudian egha langsung mengenal mengaku bahwa itu adalah teman akrab egha. Saat wanita itu mengajak egha berbicara, egha langsung pergi memutari dua titik dimana titik itu ada empat pemain yang menjadi patung. Pemain itulah yang kelilingi egha saat ia berjalan.

Setelah egha mengelilingi pemain yang pertama , kemudian egha kembali dan bertemu lagi dengan wanit yang masih menunggunnya tersebut lalu egha terkejut karena wanita itu masih mengenalnnya dan egha pergi lalu berkeliling lagi. Untuk yang ketiga kalinnya egha melingkari empat pemain itu dan bertemu kembali dengan wanita tersebut mengaku bahwa dia adalah peri yang selalu menemani nnya. Apalah hubungan peri dan karya yang diagkat yaitu tambo gustaf tersebut. pertama mereka tak saling kenal lalu setelah berlari melingkari pemain yang menjadi patung ia mengenali wanita itu. Kemudian berlari lagi ternyata itu adalah seorang wanita yang mengaku menjadi peri. Mungkin untuk orang awam yang tidak mengerti teater mereka tidak memahami apa yang dimaksud oleh kejadian tersebut. padahal itu bisa saja egha berlari adalah perputaran waktu yang telah dilewati dan dilalui, bisa juga sebagai generasi sesudah kejadian tersebut. banyak sekali symbol-simbol yang terdapat di dalam pertunjukan tersebut.

Selain itu kostum yang di pakai oleh actor egha pertama memakai baju panjang celana lepis dan sepatu kets, kemudian masuk memakai baju rompi. Sedangkan wanita yang satunnya memakai seperti baju kurung zaman dahulu. Tetapi wanita itu mengakui bahwa dirinnya dalah seorang peri. Apakah memang peri zaman dulu dan kini berubah entahlah tidak tau. Yang harus dipertanyakan apakah peri itu ada? Apakah peri itu masuk dalam kebudayaan minang kabau?. Sedangkan lakon yang diangkat dalam karya, mengangkat lakon Tambo gustaf yang membahas tentang mingang kabau. Apakh itu sebagai pembaharuan bundo kanduang menjadi seorang peri?. Tapi yang pasti bundo kandung dizaman kerajaan pagaruyung sudah menganut agama islam. Didalam agama islam peri tidak ada yang ada hanyalah bidadari dan malaikat. Jika di bahas peri maka pembahasan mengenai agama lain.

Sebenarnnya memang sutradara membahas tambo gustaf, tapi ia mentrasformasikan ke hal-hal modern. Konsepnnya memang bagus tetapi seperti sutradara kurang mengetahui penonton macam apa yang berjodoh dengan pertunjukannya. Yang mengerti kemungkinan hanya orang yang ada didalam teater saja dan mungkin memang yang mengerti saja sedangkan dengan yang lainnya yang menonton acara tersebut mereka belum mengerti atau bisa dikatakan tidk mengerti.
Terlalu banyak symbol-simbol yg dipakai dalam dilog ataupun propertinnya. Hingga tidak dapat diselesaikan secara satu persatu artian dari symbol tersebut. apakah itu memang penting atau tidak untuk dimasukan. Karena para penonton hanya mengerti saat ada adegan komedi mereka disana hanya tertawa lepas, dengan lelucon yang dibawa oleh actor-aktor yang lain. Hanya mendapatkan tertawa lepas saat didalam menonton pertunjukan tetapi tidak mengerti apa sih pertunjukan tambo gustaf itu sebenarnnya.
Sesuai dengan tema zaman sekarang atau tidak jika diangkat untuk dimainkan, apa mada efeknnya untuk generasi saat ini. Mengenal tambo atau sejarah karena disana seorang actor mengetakan beri kami tambo bukan sejarah. Berarti memang di pesahkan antara tambo dan sejarah didalam pertunjukan tersebut. yang pastinnya pertunjukan malam itu berjalan dengan lancer dan baik sesuai dengan konsep keinginan sutradara yang menggarap karyannnya. Jerih payah sutradara saat itu terbalas dengan hasil terahirnnya yang di perlihatkan kepada penonton.

No comments:

Post a Comment