Pada
malam jumat 29 november 2013 kemaren tepat pukul 20.00 wib jurusan teater
menyelenggarakan sebuah pertunjukana karya dosen. Pertunjukan tersebut
mengangkat naskah lakon TAMBO GUSTAF.
Sutradara Dede pramayoza . dengan actor yang berjumlah tujuh orang dan dua
orang pemusik. semua actor adalah mahasisiwa teater isi padang panjang. Pemusiknnya
adalah mahasiswa jurusan karawitan. Tambo gustaf yaitu merupakan sejarah minang
yang dapat dikatakan tambo. Tapi dalam pertunjukan ini sutradara
mentrasformasikan pertunjukan dengan gaya dan style anak zaman kini menanggapi
tambo itu seperti apa. Karena naskah ini mentrasformasikan kea rah modern jadi
peranannya juga di tampilkan secara modern menggunakan symbol-simbol yang
kurang di mengerti.
Seperti
yang di perankan oleh actor yang bernama ega novia sari mahasiswa teater disana
dia sebagai seorang wanita pekerja kantor, lalu saat dia berjalan melihat
seorang wanita yang menagaku sebagai peri selalu menunggunnya disana tidak
jelas apakah maksud dari peranan egha dan peranan peri yang ada di dalamnnya
tersebut. saat dia berjalan yang pertama mereka bertemu pertama tidak kenal
kemudian egha langsung mengenal mengaku bahwa itu adalah teman akrab egha. Saat
wanita itu mengajak egha berbicara, egha langsung pergi memutari dua titik
dimana titik itu ada empat pemain yang menjadi patung. Pemain itulah yang
kelilingi egha saat ia berjalan.
Setelah
egha mengelilingi pemain yang pertama , kemudian egha kembali dan bertemu lagi
dengan wanit yang masih menunggunnya tersebut lalu egha terkejut karena wanita itu
masih mengenalnnya dan egha pergi lalu berkeliling lagi. Untuk yang ketiga
kalinnya egha melingkari empat pemain itu dan bertemu kembali dengan wanita
tersebut mengaku bahwa dia adalah peri yang selalu menemani nnya. Apalah
hubungan peri dan karya yang diagkat yaitu tambo gustaf tersebut. pertama
mereka tak saling kenal lalu setelah berlari melingkari pemain yang menjadi
patung ia mengenali wanita itu. Kemudian berlari lagi ternyata itu adalah
seorang wanita yang mengaku menjadi peri. Mungkin untuk orang awam yang tidak
mengerti teater mereka tidak memahami apa yang dimaksud oleh kejadian tersebut.
padahal itu bisa saja egha berlari adalah perputaran waktu yang telah dilewati
dan dilalui, bisa juga sebagai generasi sesudah kejadian tersebut. banyak sekali
symbol-simbol yang terdapat di dalam pertunjukan tersebut.
Selain
itu kostum yang di pakai oleh actor egha pertama memakai baju panjang celana
lepis dan sepatu kets, kemudian masuk memakai baju rompi. Sedangkan wanita yang
satunnya memakai seperti baju kurung zaman dahulu. Tetapi wanita itu mengakui
bahwa dirinnya dalah seorang peri. Apakah memang peri zaman dulu dan kini
berubah entahlah tidak tau. Yang harus dipertanyakan apakah peri itu ada?
Apakah peri itu masuk dalam kebudayaan minang kabau?. Sedangkan lakon yang
diangkat dalam karya, mengangkat lakon Tambo gustaf yang membahas tentang
mingang kabau. Apakh itu sebagai pembaharuan bundo kanduang menjadi seorang
peri?. Tapi yang pasti bundo kandung dizaman kerajaan pagaruyung sudah menganut
agama islam. Didalam agama islam peri tidak ada yang ada hanyalah bidadari dan
malaikat. Jika di bahas peri maka pembahasan mengenai agama lain.
Sebenarnnya
memang sutradara membahas tambo gustaf, tapi ia mentrasformasikan ke hal-hal
modern. Konsepnnya memang bagus tetapi seperti sutradara kurang mengetahui
penonton macam apa yang berjodoh dengan pertunjukannya. Yang mengerti
kemungkinan hanya orang yang ada didalam teater saja dan mungkin memang yang
mengerti saja sedangkan dengan yang lainnya yang menonton acara tersebut mereka
belum mengerti atau bisa dikatakan tidk mengerti.
Terlalu
banyak symbol-simbol yg dipakai dalam dilog ataupun propertinnya. Hingga tidak
dapat diselesaikan secara satu persatu artian dari symbol tersebut. apakah itu
memang penting atau tidak untuk dimasukan. Karena para penonton hanya mengerti
saat ada adegan komedi mereka disana hanya tertawa lepas, dengan lelucon yang
dibawa oleh actor-aktor yang lain. Hanya mendapatkan tertawa lepas saat didalam
menonton pertunjukan tetapi tidak mengerti apa sih pertunjukan tambo gustaf itu
sebenarnnya.
Sesuai
dengan tema zaman sekarang atau tidak jika diangkat untuk dimainkan, apa mada
efeknnya untuk generasi saat ini. Mengenal tambo atau sejarah karena disana
seorang actor mengetakan beri kami tambo
bukan sejarah. Berarti memang di pesahkan antara tambo dan sejarah didalam
pertunjukan tersebut. yang pastinnya pertunjukan malam itu berjalan dengan
lancer dan baik sesuai dengan konsep keinginan sutradara yang menggarap
karyannnya. Jerih payah sutradara saat itu terbalas dengan hasil terahirnnya
yang di perlihatkan kepada penonton.
No comments:
Post a Comment