Sunday, May 25, 2014

tugas kritik



 MENJABARKAN KEMBALI TULISAN SAHRUL MENGENAI BUKU KRITIK DAN MEDIASI SENI KARYA ASRIL DAN EDIWAR
(MENYIRAMKAN AIR DIPADANG TANDUS)

Seni tidak dapat dipisahkan dari unsurnnya, unsur seni yaitu karya seni penonton dan senimannya itu sendiri. Seni tidak hannya ada seni musik lukis,tari dan teater  adapun seni sastra. Seni sastra adalah seni yang biasa mengolah kata-kata hingga menjadi kalimat,kritik bisa digolongkan dalam sebuah seni karena kritik adalah upaya seseorang untuk mengeluarkan gagasan atau idennya melalui tulisannya. Seorang yang berkecimpung didunia kritik bisa disebut dengan kritikus. Tapi akhir-akhir ini kritikus jarang bermunculan karena, istilah kritik dan kritikus memang sangat labil untuk didengar, kritik yang asalnnya dari bahasa yunani menghakimi membuat mereka dikucilkan dari peredaran. Karena kritikus di anggap orang yang akan merendahkan karya orang lin padahal karya yang kritikus komentar bisa menjadi dorongan atau support untuk menjadi lebih baik lagi. Setiap penulisan kritikus selalu imbang ada baik dan buruknnya,kritikus tidak boleh memandang sebelah pihak karena ia harus adil ia sebagai jembatan anatara pembaca dan pengkarya tersebut. Tetapi banyak orang berpendapat negative terhadap kritikus,maka dari itu kritikus hampir lenyap di kalangannya. Ibarat menyiramkan air dipadang tandus. Kritikus mulai takut karena tulisannya bisa menjadi musuh untuk dirinnya sendiri.

Latar Belakang
Seni adalah sesuatu yang memiliki nilai keindahan atau sering disebut dengan estetika, indah menurut persepsi masing-masing dari orang yang melihatnnya. Keindahan itu sendiri adalah wujud dari indrawi dari kebaikan. Seni merupakan ungkapan perasaan jiwa seseorang yang dapat mengungkapkan dan menuangkan karyannya untuk berkomunikasi kepada orang lain. Adannya seni tidak dapat dipisahkan dari karya seni itu sendiri, penonton dan seniman itu sendiri. Salah satu dari ketigannya tidaklah boleh hilang dalam unsur seni karena sejatinnya mereka berkaitan erat dalam sebuah karya yang bernama seni itu sendiri dan tidak akan pernah ada namannya peristiwa seni atau kesenian itu. Itu sama sekali tidak membedakan antara seni rupa maupun seni pertunjukn sejatinnya jika salah satu unsur seni hilang maka itu bukannlah seni. Jika seni rupa tak mungkin adannya karya seni tanpa seorang seniman atau penciptannya tersebut. Selain unsur yang disebutkan tadi ada juga yang penting dari seni yaitu diluar ketigannya tadi biasa disebut dengan kritik. Mendengar tentang kritik yang pada zaman dahulu (yunani) digunakan fungsinya untuk mengamati,menimbang,dan membandingkan, dari situlah orang terlalu terpaku pada bunyi kritik. Karena sisi gelap kritik hannya untuk yang negative saja bukan untuk yang positif. Kritik di artikan negative oleh para pendengar karena banyak yang berpendapat mengenai kritik. Salah satu pengertian kritik menurut ahli yaitu: Wellek mengatakan bahwa istilah kritik sudah lama dipakai dalam berabad-abad sebelum masehi yaitu dalam bidang sastra. Karena secara etimologis kritik dalam bahasa yunani kuno adalah menghakimi.[1] Wilayah kritik sangatlah luas ada yang mencangkup kritik seni:misalnnya kritik tari,kritik musik,kritik sastra,kritik seni rupa,kritik teater,kritik film.
Pembahasan
            Buku-buku yang bersangkut paut dengan seni di Indonesia memang seperti hantu antara ada dan tiada, bukunnya memang ada tapi sukar sekali untuk ditemukan dibilang tidak ada tetapi memang ada penulisnnya yang membahas tentang kritik. Kebanyakan dari orang-orang beranggapan bahwa kritik hannya menjatuhkan bahkan dianggap tidak penting sebagian orang yang berpendapat seperti itu. Jika ditelaah lebih mendalam kritik bisa dimanfaatkan keberadaannya dengan kritik yang hannya sekedar menulis, memang tulisan menjadi senjata utama bagi seorang kritikus karena itu memang sudah menjadi pekerjaan dari mereka, jika para pengkarya melihat lebih dalam lagi arti dari seorang kritikus mungkin mereka akan berterima kasih kepada kritikus. Bukan hannya untuk memberikan penilaian tetapi kritikus memberikan jembatan untuk penonton atau pembaca yang tidak melihat langsung pertunjukan yang di adakan oleh seorang seniman yang sedang berkarya. Dengan adannya kritikus karya mereka bisa jadi dibaca dan para pembaca bisa mengetahui apa yang diciptakan oleh seniman tersebut.
            Dalam tulisannya sahrul mengatakan “bahwa ketika hasil kritik muncul di media, maka tulisan tersebut hanya terpajang sesaat dan kemudian hilang ditelan bumi karena tidak adannya pembahasan tentang kritikus ataupun pengkarya. Tetapi dalam buku kritik dan mediasi seni  mengembalikan pemikiran kita terhadap karya yang telh lampau, banyak ditemukan berbagai macam kritik dari majalah gong posmetro haluan dan yang lainnya. Siraman air yang telah mongering kini mulai muncrat kembali dengan format berbentuk buku[2]Buku kritik dan mediasi seni selain mambahas tentang kritik-kritik yang dituliskan oleh kritikus terdahulu buku ini juga menjelaskan tentang hal yang mengenai ktiritik  apapun yang bersangkut paut dengan kritik seperti halnnya tipe dan kritik seni yang dijelaskan oleh di bab 2 seperti Kritik jurnalistik, jurnalistik adalah keterampilan mencari dan menyusun berita melalui media masa disampaikan untuk masyarakat luas. Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan dan penilaiannya disampaikan secara tebuka seperti halnnya surat kabar. Kritik ilmiah,istilah ilmiah merupakan segala hal yang bersifat ilmu dibuat secara ilmu pengetahuan yang memenuhi syarat dan kaidah tentang ilmu pengetahuan. Biasannya tipe kritikan ini membahs atas dasar konsepsi keilmuan tertentudengn memilih metode penyajian secara utuh dan teratur atupun konsisten.
Kritik seni ilmiah harus memilik suatu kejelasan yaitu kejelasan bentuk danstrukturnnya. Bahasa tulis kritik secara ilmiah bertugas,berperan dan berfungsi nyata  untuk hubungan proposional melalui symbol-simbol intelektual baik secara verbal visual. Selain itu bahasa intelektual memang simbolik dia memiliki arti yang lengkap. Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditunjukan untuk dikonsumsi oleh umum kritik populer ini isiannya bisa di terima nalar oleh umum atau masyarakat luas. Gaya bahasa yang dipakai untuk kritik populer ini atau istilah-istilahnya sedrhana yang mudah dipahami oleh orang awam.  Bukan hannya teater yang memiliki struktur tetapi kritik juga memiliki struktur yaitu deskripsi,deskripsi berasal dari kata describe yaitu bahasa latin yaitu penjelasan menggambarkan atau menelusuri sesuatu. Deskripsipun banyak macamnya ada deskripsi ekspositori deskripsi ini adalah penggambaran suatu objek menurut system dan urutan logis objek yang diamati.misalnnya benda,tempat suasana yang memiliki urutan masing-masing kritik yang menggunakan deskripsi ekpositori ini orang yang ingin meresensi sbuah pertunjukan.
Setelah deskripsi ekpositori ada juga deskripsi impresionistis yaitu penggambaransesuatu situasi peristiwa lokasi berdasarkan impresi atau kesan penulisnnya terhadap observasi yang dilakukan terhadap karya seni yang diamati. Tujuan dari deskripsi ini adalah untuk menstimulasi pembacannya deskripsi ini tidak menggunakan urutan lagika atau urutan peristiwa yang digunakannya adalah kuat dan lemah kesan penulis terhadap bagian-bagian objek yang diobservasi. Setelah membahas deskripsi lalu membahas tentang interpretasi yaitu suatu tindakan proses menginterpretasi.konsep atau pengertian tentang keindahan adalah hasil penafsiran sesuatu yang disebut indah atau apakah keindahan itu adalah hasil penafsiran para seniman kolektor atau yang lainnya
Penutup
            Sebenarnnya jauh lebih menarik jika mengetahui apa itu kritik tanpa harus takut dengan pendapat-pendapat yang mengerikan tenatng kritik tersebut. Kritik bisa membunuh dan juga bisa membuat kita ternama tergantung pada pola pemikiran dari orangnnya masing-masing. Kritikus memang sukar dicari karena orang-orang yang ingin menjadi kritikus haruslah orang-orang yang yang harus memilik tiga aspek persyaratan seorang kritikus yakni Kepekaan atau kemampuan teknik, mengetahui kemampuan dan logika dan kepekaan rasa.[3]
            Seorang kritikus haruslah orang yang memberikan penilaian terhadap sebuah karya seni, kritikuspun harus memiliki rasa adil apa yang ia katakana bukan hannya untuk menjatuhkan tetapi ada pondasi kokoh yang ia pegang. Pandai berbahasa baik dan benar tentunnya seorang kritikus harus memilik keterampilan dalam menulis secara jelas dan menarik. Dalam buku kritik dan mediasi seni semua telah dijabarkan mulai dari apa itu kritik pembagian kritik unsur-unsur ktitik dan contoh-contoh tulisan yang mengenai kritik yang susah untuk dicari karena keterbatasan tulisan dan buku yang lain tidak mendukung tentang tulisan kritik dan kritikus.
Daftar rujukan: Tulisan asril &ediwar dalam buku kritik dan mediasi seni (2012:2) dan Catatan sahrul tentang buku kritik dan mediasi seni



[1] Tulisan asril &ediwar dalam buku kritik dan mediasi seni (2012:2)
[2] Catatan sahrul tentang buku kritik dan mediasi seni
[3] Tulisan asril &ediwar dalam buku kritik dan mediasi seni (2012:39)

No comments:

Post a Comment