Saturday, May 17, 2014



RIVIEW BUKU KRITIK DAN MEDIASI SENI
(MENYIRAM AIR DI TANAH TANDUS)

BAB 1.
  1. PENGERTIAN KRITIK
            Seni adalah sesuatu yang memiliki nilai keindahan atau sering disebut dengan estetika, indah menurut persepsi masing-masing dari orang yang melihatnnya. Keindahan itu sendiri adalah wujud dari indrawi dari kebaikan. Seni merupakan ungkapan perasaan jiwa seseorang yang dapat mengungkapkan dan menuangkan karyannya untuk berkomunikasi kepada orang lain. Adannya seni tidak dapat dipisahkan dari karya seni itu sendiri, penonton dan seniman itu sendiri. Salah satu dari ketigannya tidaklah boleh hilang dalam unsur seni karena sejatinnya merka berkaitan erat dalam sebuah karya yang bernama seni itu sendiri dan tidak akan pernah ada namannya peristiwa seni atau kesenian itu. Itu sama sekali tidak membedakan antara seni rupa maupun seni pertunjukn sejatinnya jika salah satu unsur seni hilang maka itu bukannlah seni. Jika seni rupa tak mungkin adannya karya seni tanpa seorang seniman atau penciptannya tersebut.
            Selain unsur yang disebutkan tadi ada juga yang penting dari seni yaitu diluar ketigannya tadi biasa disebut dengan kritik. Kebanyakan dari orang mendengar kata kritik ibarat mendengar kata pisau yang seketika akan mencincang-cincang daging setiap orang dihadapannya. Karena asal dari bahasa kritik sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu krenein yang berarti memisahkan, mengamati, menimbang dan membandingkan. Kritik merupakan penilaian terhadap kenyataan yang kita hadapi dalam sorotan norma begitu menurut seorang pendapat para ahli mengenai kritik (kwant,1975:19).
            Mendengar tentang kritik yang pada zaman dahulu (yunani) digunakan fungsinya untuk mengamati,menimbang,dan membandingkan, dari situlah orang terlalu terpaku pada bunyi kritik. Karena sisi gelap kritik hannya untuk yang negative saja bukan untuk yang positif. Kritik di artikan negative oleh para pendengar karena banyak yang berpendapat mengenai kritik. Seperti pendapat para ahli berikut.
  1. Wellek mengatakan bahwa istilah kritik sudah lama dipakai dalam berabad-abad sebelum masehi yaitu dalam bidang sastra. Karena secara etimologis kritik dalam bahasa yunani kuno adalah menghakimi.
  2. Kritik secara umum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:742) berarti kecaman atau tanggapan atau kupasan kadang disertai uraian dan pertimbangan baik dan buruk terhadap hasil karya pendapat dan sebagainnya.
  3. Menurut Sudarmaji (1979:2) kritik adalah komentar atau ulasan yang bersifat normative terhadap suatu presentasi dan hal ikhwal dengan tujuan apresiasi.
  4. Stolnitz mengatakan kritik seharusnnya berupa aktivitas evaluasi yang memandang seni sebagai objek bagi pengalaman.
  5. Feldman (1981) kritik sebagai usaha pemahaman dan peningkatan ,kenikmatan dalam penghayatan karya seni.
Berbagai macam pengertian dan istilah yang dipaparkan tentang kritik menurut para ahli,tidak banyak yang berpendapat bahwa pengertian kritik dalam hal yang positive, tetapi banyak yang berpendapat bahwa kritik menjerumus kepandangan segi negative saja. Wilayah kritik sangatlah luas ada yang mencangkup kritik seni:misalnnya kritik tari,kritik musik,kritik sastra,kritik seni rupa,kritik teater,kritik film. Ada seorang ahli yang beranggapan bahwa kritik seni merupakan suatu kegiatan untuk memvonis satu hipotesis untuk menunjukan kekurangan dan kelemahan pada sniman dan karyannya. Krtik selalu dikaitkan sebagai bentuk pencelaan penghakiman sehingga setiap penerima prilaku kritik yaitu seniman harus mampu menahan rasa sakit hati karena karyannya dicela. Aktivitas kritik seni selalu diwarnai dengan pola pikir kualitatif yang tujuanannya adalah pemahaman untuk menemukan makna konteks dimana harus memahami makna suatu karya seni secara mendalam. Kritik adalah sebagai bahan evaluasi  yang memandang sebuah karya seni sebagai objek untuk pengalaman estetik, pengalaman tersebut bisa ditemukan lewat kajian teliti atas karya seni itu.
            Sebuah aliran pemikiran yang menegaskan bahwa kritik seni harus mempertahankan aktivitas-aktivitas yang memancarkan kejelasan dan kekuatan pamor disiplin ilmu yang mendukung kritiknnya , dalam kondisi ini menunjukan bahwa kritik seni didalam dunia kritik belum menemukan konsep yang jelas kritik disini masih dalam pengertian ambiguitassehingga wajar bila timbul berbagai paham atau aliran kritik. Oleh karena itu wajar bila Osborne 1955 mengatakan bahwa kritik adalah kerancuan dan kesimpang siuran. Karena kesimpang siuran itu tadi seoprang kritikus harus mempunyai tujuan melampaui kepuasan estetik pribadinnya dan kemudian baru bisa melakukan analisis terhadap karya yang ia lihat.
  1. HUBUNGAN SENIMAN KARYA SENI DAN PENONTON ATAU PENIKMAT/PENGHAYAT
Seperti yang sudah dijelaskan bahwasannya unsure dari seni itu adalah seniman, karya seni dan penonton, jika salah satu dari unsure  tersebut tidak ada sama saja menghilangkan satu anggota tubuh dimana satu dengan yang lain saling mengisi. Karena keseimbangan tadilah makannya penting sekali satu dan yang lainnya. Sama seperti seniman karya seni dan penonton itu adalah komponen utama dalam seni yang tidak boleh diabaikan bahkan dihilangkan keberadaannya yang hidup dimasyarakat.
Penonton seni adalah para penikmat karya seni yang tanpa harus terbebani oleh satu pertunjukan tersebut, apa makna dan inti dari pertunjukan tersebut mereka hannya sekedar untuk pelampiasan kepenatan mereka dan membawa mereka bahagia setelah menonton pertunjukan tersebut. Berbeda dengan penghayat, penghayat mereka adalah penghayat makna pengalaman kehidupan batiniah yang sadar akan ragam kemungkinan bentuk estetis, yang sanggup mewadahi dan memacu terciptannya beragam makna dan nilai-nilainnya. Hanya dengan kesadaran  dan pemahaman pengalaman didalam melakukan dialog dengan karya seni,penghaya seni mampu mendapatkan pencerahanbagi kehidupannya sebagai manusia berbudaya (dharsono)
Penghayat seni disini adalah mereka yang dapat berbaur dengan karya seni yang mereka lihat dalam pertunjukan tersebut. Mereka yang dapat merasakan pengalaman dari dalam diri mereka sendiri sesuai dengan latar belakang budaya pengalaman estetis dan kulturalnnya sangat berpengaruh.karya seni dapat ditafsir oleh penghayat dari berbagai sudut pandang dan paradigm serta pengalaman yang melatar belakanginya.
Seniman dapat diartikan sebagai profesi seorang dalam menciptakan atau menyusun sebuah bentuk karya seni yang ingin diciptakan . ada juga yang menafsirkan bahwa seniman adalah orang yang mengalami proses interaksi antara persepsi memori dan persepsi diluar. Penghayat dalam menanggapi sebuah karya seni akan terlibat proses kreatif atau proses imajinasi. Itulah sebabnnya mengapa penghayat juga dapat dikatakan sebagai seniman penghayat.

No comments:

Post a Comment