RIVIEW BUKU KRITIK DAN MEDIASI SENI
DAN DRAMATURGI SANDIWARA
(MENYIRAM AIR DI TANAH TANDUS)
- PENGERTIAN KRITIK
Seni adalah sesuatu yang memiliki
nilai keindahan atau sering disebut dengan estetika, indah menurut persepsi
masing-masing dari orang yang melihatnnya. Keindahan itu sendiri adalah wujud
dari indrawi dari kebaikan. Seni merupakan ungkapan perasaan jiwa seseorang
yang dapat mengungkapkan dan menuangkan karyannya untuk berkomunikasi kepada
orang lain. Adannya seni tidak dapat dipisahkan dari karya seni itu sendiri,
penonton dan seniman itu sendiri. Salah satu dari ketigannya tidaklah boleh
hilang dalam unsur seni karena sejatinnya mereka berkaitan erat dalam sebuah
karya yang bernama seni itu sendiri dan tidak akan pernah ada namannya
peristiwa seni atau kesenian itu jika salah satu unsur hilang. Itu sama sekali
tidak membedakan antara seni rupa maupun seni pertunjukn sejatinnya jika salah
satu unsur seni hilang maka itu bukannlah seni. Jika seni rupa ia tak mungkin
adannya karya seni tanpa seorang seniman atau penciptannya tersebut.
Selain unsur yang disebutkan tadi
ada juga yang penting dari seni yaitu diluar ketigannya tadi biasa disebut
dengan kritik. Kebanyakan dari orang mendengar kata kritik ibarat mendengar
kata pisau yang seketika akan mencincang-cincang daging setiap orang
dihadapannya. Karena asal dari bahasa kritik sendiri berasal dari bahasa yunani
yaitu krenein yang berarti
memisahkan, mengamati, menimbang dan membandingkan. Kritik merupakan penilaian
terhadap kenyataan yang kita hadapi dalam sorotan norma begitu menurut seorang
pendapat para ahli mengenai kritik (kwant,1975:19).
Mendengar tentang kritik yang pada
zaman dahulu (yunani) digunakan fungsinya untuk mengamati,menimbang,dan
membandingkan, dari situlah orang terlalu terpaku pada bunyi kritik. Karena sisi
gelap kritik hannya untuk yang negative saja bukan untuk yang positif. Kritik
di artikan negative oleh para pendengar karena banyak yang berpendapat mengenai
kritik. Seperti pendapat para ahli berikut.
- Wellek
mengatakan bahwa istilah kritik sudah lama dipakai dalam berabad-abad
sebelum masehi yaitu dalam bidang sastra. Karena secara etimologis kritik
dalam bahasa yunani kuno adalah menghakimi.
- Kritik
secara umum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:742) berarti kecaman
atau tanggapan atau kupasan kadang disertai uraian dan pertimbangan baik
dan buruk terhadap hasil karya pendapat dan sebagainnya.
- Menurut
Sudarmaji (1979:2) kritik adalah komentar atau ulasan yang bersifat
normative terhadap suatu presentasi dan hal ikhwal dengan tujuan
apresiasi.
- Stolnitz
mengatakan kritik seharusnnya berupa aktivitas evaluasi yang memandang
seni sebagai objek bagi pengalaman.
- Feldman
(1981) kritik sebagai usaha pemahaman dan peningkatan ,kenikmatan dalam
penghayatan karya seni.
Berbagai
macam pengertian dan istilah yang dipaparkan tentang kritik menurut para
ahli,tidak banyak yang berpendapat bahwa pengertian kritik dalam hal yang
positive, tetapi banyak yang berpendapat bahwa kritik menjerumus kepandangan
segi negative saja. Wilayah kritik sangatlah luas ada yang mencangkup kritik
seni:misalnnya kritik tari,kritik musik,kritik sastra,kritik seni rupa,kritik
teater,kritik film. Ada seorang ahli yang beranggapan bahwa kritik seni
merupakan suatu kegiatan untuk memvonis satu hipotesis untuk menunjukan
kekurangan dan kelemahan pada sniman dan karyannya. Krtik selalu dikaitkan
sebagai bentuk pencelaan penghakiman sehingga setiap penerima prilaku kritik
yaitu seniman harus mampu menahan rasa sakit hati karena karyannya dicela.
Aktivitas kritik seni selalu diwarnai dengan pola pikir kualitatif yang
tujuanannya adalah pemahaman untuk menemukan makna konteks dimana harus
memahami makna suatu karya seni secara mendalam. Kritik adalah sebagai bahan
evaluasi yang memandang sebuah karya
seni sebagai objek untuk pengalaman estetik, pengalaman tersebut bisa ditemukan
lewat kajian teliti atas karya seni itu.
Sebuah aliran pemikiran yang
menegaskan bahwa kritik seni harus mempertahankan aktivitas-aktivitas yang
memancarkan kejelasan dan kekuatan pamor disiplin ilmu yang mendukung kritiknnya
, dalam kondisi ini menunjukan bahwa kritik seni didalam dunia kritik belum
menemukan konsep yang jelas kritik disini masih dalam pengertian ambiguitas sehingga
wajar bila timbul berbagai paham atau aliran kritik. Oleh karena itu wajar bila
Osborne 1955 mengatakan bahwa kritik adalah kerancuan dan kesimpang siuran.
Karena kesimpang siuran itu tadi seorang kritikus harus mempunyai tujuan
melampaui kepuasan estetik pribadinnya dan kemudian baru bisa melakukan
analisis terhadap karya yang ia lihat.
- HUBUNGAN
SENIMAN KARYA SENI DAN PENONTON ATAU PENIKMAT/PENGHAYAT
Seperti
yang sudah dijelaskan bahwasannya unsur dari seni itu adalah seniman, karya
seni dan penonton, jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada sama saja menghilangkan
satu anggota tubuh dimana satu dengan yang lain saling mengisi. Karena
keseimbangan tadilah makannya penting sekali satu dan yang lainnya. Sama
seperti seniman karya seni dan penonton itu adalah komponen utama dalam seni
yang tidak boleh diabaikan bahkan dihilangkan keberadaannya yang hidup
dimasyarakat.
Penonton
seni adalah para penikmat karya seni yang tanpa harus terbebani oleh satu
pertunjukan tersebut, apa makna dan inti dari pertunjukan tersebut mereka
hannya sekedar untuk pelampiasan kepenatan mereka dan membawa mereka bahagia
setelah menonton pertunjukan tersebut. Berbeda dengan penghayat, penghayat
mereka adalah penghayat makna pengalaman kehidupan batiniah yang sadar akan
ragam kemungkinan bentuk estetis, yang sanggup mewadahi dan memacu terciptannya
beragam makna dan nilai-nilainnya. Hanya dengan kesadaran dan pemahaman pengalaman didalam melakukan
dialog dengan karya seni,penghayat seni mampu mendapatkan pencerahan bagi
kehidupannya sebagai manusia berbudaya (dharsono)
Penghayat
seni disini adalah mereka yang dapat berbaur dengan karya seni yang mereka
lihat dalam pertunjukan tersebut. Mereka yang dapat merasakan pengalaman dari
dalam diri mereka sendiri sesuai dengan latar belakang budaya pengalaman
estetis dan kulturalnnya sangat berpengaruh.karya seni dapat ditafsir oleh
penghayat dari berbagai sudut pandang dan paradigm serta pengalaman yang
melatar belakanginya.
Seniman
dapat diartikan sebagai profesi seorang dalam menciptakan atau menyusun sebuah
bentuk karya seni yang ingin diciptakan . ada juga yang menafsirkan bahwa
seniman adalah orang yang mengalami proses interaksi antara persepsi memori dan
persepsi diluar. Penghayat dalam menanggapi sebuah karya seni akan terlibat
proses kreatif atau proses imajinasi. Itulah sebabnnya mengapa penghayat juga
dapat dikatakan sebagai seniman penghayat.
BAB
2.
- Tipe
dan kritik seni.
Kritik
jurnalistik, jurnalistik adalah keterampilan mencari dan menyusun berita
melalui media masa disampaikan untuk masyarakat luas. Kritik jurnalis adalah
jenis kritik seni yang hasil tanggapan dan penilaiannya disampaikan secara
tebuka seperti halnnya surat kabar. Kritik jurnalistik ini prosesnnya sangat
cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya
seni, karena ia berkecimpung di media massa dengan cara mengkomunikasikan hasil
tanggapannya dan saat ini mudah untuk didapat atau dicari. Kritik jurnalistik
ini bisa didapat di Koran majalah untuk memberikan informasi yang valid kepada
para pembaca yaitu kepada masyarakat mengenai hal-hal yang ada pada dunia seni
yang suatu saat muncul.
Kritik
ilmiah,istilah ilmiah merupakan segala hal yang bersifat ilmu dibuat secara
ilmu pengetahuan yang memenuhi syarat dan kaidah tentang ilmu pengetahuan.
Biasannya tipe kritikan ini membahs atas dasar konsepsi keilmuan tertentu dengan
memilih metode penyajian secara utuh dan teratur atupun konsisten. Kritik
ilmiah merupakan keterampilan mengkritik atau mengungkapkan hasil pemikiran
atau pengamatan yang memang tersusun secara sistematis sudah menurut aturan
yang lazim digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan. Kritik ilmiah ini merupkan
hasil penciptaan seorang kritikus dalam bidang keilmuan tertentu dengan memakai
konsep disiplin ilmu. Selain itu juga kritik ilmiah berfungsi untuk memberikan
suatu ketepatan lewat analisis,interpretasi dan evaluasi terhadap karya seni
serta reputasi artistic yang mempunyai keluasaan ruang dan waktu serta memberi kemungkinan
yang paling baik dari kenyataan yang ada.
Kritik
seni ilmiah harus memilik suatu kejelasan yaitu kejelasan bentuk
danstrukturnnya. Bahasa tulis kritik secara ilmiah bertugas,berperan dan
berfungsi nyata untuk hubungan
proposional melalui symbol-simbol intelektual baik secara verbal visual. Selain
itu bahasa intelektual memang simbolik dia memiliki arti yang lengkap. Bahasa
tulis formal intelektual merupakan karakteristik dari hasil kritik seni secara
ilmiah.ciri khas yang ia miliki biasannya kritikan senantiasa mengelola,
mencari dan mengembangkan nilai-nilai objektivitas sebagaimana juga
karakteristik keilmuan dalam berbagai disiplin dan cabang-cabangnya.
Kritik
populer adalah jenis kritik seni yang ditunjukan untuk dikonsumsi oleh umum
kritik populer ini isiannya bisa di terima nalar oleh umum atau masyarakat
luas. Gaya bahasa yang dipakai untuk kritik populer ini atau istilah-istilahnya
sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam. Bukan hannya teater yang memiliki struktur
tetapi kritik juga memiliki struktur yaitu deskripsi,deskripsi berasal dari
kata describe yaitu bahasa latin yaitu penjelasan menggambarkan atau menelusuri
sesuatu. Deskripsipun banyak macamnya ada deskripsi ekspositori deskripsi ini
adalah penggambaran suatu objek menurut system dan urutan logis objek yang
diamati.misalnnya benda,tempat suasan yang memiliki urutan masing-masing kritik
yang menggunakan deskripsi ekpositori ini orang yang ingin meresensi sbuah
pertunjukan.
Setelah
deskripsi ekpositori ada juga deskripsi impresionistis yaitu penggambaran sesuatu
situasi peristiwa lokasi berdasarkan impresi atau kesan penulisnnya terhadap
observasi yang dilakukan terhadap karya seni yang diamati. Tujuan dari
deskripsi ini adalah untuk menstimulasi pembacannya deskripsi ini tidak
menggunakan urutan logika atau urutan peristiwa yang digunakannya adalah kuat
dan lemah kesan penulis terhadap bagian-bagian objek yang diobservasi. Setelah
membahas deskripsi lalu membahas tentang interpretasi yaitu suatu tindakan
proses menginterpretasi.konsep atau pengertian tentang keindahan adalah hasil
penafsiran sesuatu yang disebut indah atau apakah keindahan itu adalah hasil
penafsiran para seniman kolektor atau yang lainnya.
Realism
dalam pandangan ini realism alam atau dunia adalah patokan kebenaran dan
keindahan yang sudah ada dengan sendirinnya. Ekspresionisme adalah suatu
gerakan dibidang seni lukis, music,kesusastraan teater ini lebih bersifat
subjektif keindahan dilihat pada makna atau penafsirannya. Formalisme ia
memandang seni dari seni itu sendiri dan kaitannya dengan seni lainnya teori
yang dipakainnya adalah seni demi seni bahwa bentuk adalah criteria
satau-satunnya untuk melihat karya seni. Instrumentalisme yang menganut tentang faham ini bahwa seni
menghamba pada nilai dan isu-isu yang lebih besar daripada estetika dan seni.
BAB
3
Saat kita menonton suatu pertunjukan
ada hal yang jangan sampai kita lupa melakukannya yaitu mengamati Susana,
melihat pertunjukan itu secara serius apa arti dan jalan cerita yang
disampaikan oleh pertunjukan itu pesan apakah yang bisa kita dapatkan dari
menonton pertunjukan tersebut. Menonton pertunjukan seharusnnya jangan lupa
membawa catatan seperti pena,buku dan sebagainnya siapa tau dalam pertunjukan
tersebut ada yang bisa kita dapatkan darinnya. Misalnnya judul karya,jumlah
pemain durasi dan segala hal yang lainnya.
Untuk
menulis sebuah karya seni harus memenuhi aturan-aturan sebagai berikut. Biasannya
setelah kita menonton sebuah pertunjukan tugas kita selanjutnnya adalah untuk
menulis apa yang telah kita lihat baik itu pameran maupun pertunjukan. Untuk
menulis kita bisa menggunakan resensi atau review tinjauan adalah pekerjaan
yang bersifat memaparkan kembali sesuatu boleh itu masalah atau kegiatan seni
ataupun karya seperti buku. Kekuatan dari sebuah resesnsi adalah pada kemampuan
penulis mendskripsikan karya seni seolah olah karya tersebut seperti tampak
jelas dilihat atau didengar oleh para pembaca.
Menulis
kritik dalam menulis ada tiga aspek
penting yang dimiliki oleh seorang penulis kritik. Kepekaan atau kemampuan
teknik, mengetahui kemampuan dan logika dan kepekaan rasa. Tiga aspek yang
harus dimiliki seorang kritikus itu harus ada dalam diri kritikus karena
kritikus adalah orang yang memberikan
penilaian yang orang umum akan tahu. Dia
tak boleh lemah walaupun dijatuhkan oleh orang-orang yang akan melumpuhkan
dirinnya dan kritikannya. Seorang kritikus tidak boleh asal berbicara karena
apapun yang ia tulis akan sewaktu-waktu akan menjadi pisau untuk dirinnya harus
sesuai dengan fakta apa yang ia lihat. Selain itu seorang kritikus harus adil
dia harus seimbang memperlihatkan sisi baik dan harus melihatkan sisi buruknnya
pula dalam sebuah tulisan itu. Jangan hanya karena teman yang kita
indah-indahkan tulisan mengenai dia, begitupun sebaliknnya jika dia musuh.seorang
kritikus itu harus berwawasan tinggi bahasa yang ia pakai harus baik dan benar menarik tulisannya itupun bisa mendukungnya
menjadi penulis.
BAB
4
TITIAN
EKSPRESI MUSIK
Musik
bukanlah barang baru lagi didalam duni seni, music telah hadir pada zaman
dahulu yaitu zaman yunani orang telah mengenal music. Tetapi berbagai macam jenis
musik yang ada didunia in ada musik tradisional, musik pop,dangdut,religi jaz
dan sekarang telah hadir yaitu musik tekno. Musik tekno adalah musik yang
menggunakan teknologi dan midi penciptaan musik yang belum banyak diminati
dipublikasikan. Saat ini ia masih berada dalam kegelisahan composer saja
sebagai sebuah kegelisahan kreativitas,ini jauh berbeda jika seandainnya
dibandingkan dengan pencitaan musik yang menggunakan medium musik yang umum dilakukan. Temu musik tekno bisa
dijadikan sebagai event yang perduli bagi composer yang mengarah penciptaanya
menggunakan media teknologi.
- Komposisi
sirompak
Musik
yang mengarah kesirompak ini di adakan di ISI Padang Panjang,musik yang memang
mengarah pada kekuatan magis yaitu musik tradisi yang beasal dari taeh baruah.
Pada malam itu musik khas sirompak itu
sendiri berasal dari saluang yang pilu dan dendang yang mendendangkan dengan
sama. Tetapi pada malam itu disulap oleh mahasiswa teruji dibagian kedua melodi
ia menggunakan pendekatan barat blues dan swing yang menggunakan alat musik
cello kontra bas, dimana pada aslinnnya sirompak tidak menggunakan alat-alat
musik seperti itu.
Pada
karyannya dibagian ketiga ia memasukan lengkap satu set drum perkusi dan
gendang tambua, disini ia ingin menyampaikan bahwa sirompak adalah perbuatan
bersekurtu dengan setan jadi unsur magisnnya terlihat sebagai penutup karyannya
ia menyajikan pertarungan sirompak dengan ajaran islam disana ia memasukan
gambus al daud dan rapa’I yang pada
akhirnnya tukang saluangpun keluar dari pentas yang menandakan bahwa sirompak
telah di usir oleh ajaran islam.
- Komposisi
spirit lukah gilo
Dalam
permainannya lukah gilo adalah sebuah permianan yang berbau mistik bukanlah musical,
lukah adalah sebuah benda untuk penangkapan ikan disungai,tetapi kaarena lukah
tadi sudah dimantrai dengan memanggil arwah jin ia akan bergerak keatas dan
kebawah. Tetapi dalam karya ujian ini komposisi musik untuk lukah gilo dibagi
dalam empat yaitu batuang gilo, lidih gilo dan tampurung gilo. Dalam pertunjukan
ini dihadirkan beberapa alat musik perkusif seperti drum set konga grand kassa
dan perkusi kayu.
Bagian
kedua karya ini ia sengaja menghadirkan musik ritual ia menengahkan seorang
pawang perempuan membaca mantra sambil memegang lidih gilo lalu pawing tersebut
duduk berhadapan dengan lukah gilo yang memakai kostum yang bercirikan minang.
Giliran pemusiknnya lagi yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu tampuruang gilo,
batuang gilo, lidih gilo mereka memainkan permainan tempurung dan bamboo secar
ritmikal. Bagian ketiga karya ini sangat perkusif sekali untuk menghadirkan
suasana yang lebih asik dan enjoy composer menghadirkan kecapi, sampelong
saxofon,biolan dan piano.
Komposisi
tapuak balega perselingkuhan ritme tradisi.
Komposisi yang digarap oleh Andra
nova dosen jurusan musik stsi padang panjang.ia mendominasi instrument dan perkusi
tradisi minang diwakili oleh seksi perkusi gandang tambua. Pertunjukan ini
dimainkan oleh delapan pemain wanita yang memainkan gandang tambua atau gendang
besar. Diselang para pemain wanita tampak pemain pria atau tasa. Mereka adalah
orang orang yang lentur karena mereka semua adalah penari,awal komposisi ini
ditonjolkan dengan gandang tambua yang terlihat seksi sebagai pembukaan dan
mendapatkan aplus dari penonton. Gendang tambua yaitu alat music asli minang
kabau yang biasannya dimainkan oleh pria dewasa karena gandang tambua itu
adalah alat yang berat dan membutuhkan tenaga untuk mengangkat kepundaknnya.
Setelah pemunculan gandang tambua
dilanjutkan dengan penonjolan pola-pola ritme jimbe secara unisonodan saling
bertingkah oelh enam orang pemain music. Untuk memperkuat permainan tersebut
dihadirkan konga timpani tom-tom dan dua buah gendang eksprimen yang dibuat
dari drum minyak tanah dengan pola ritme yang berbeda-beda sehingga
menghasilkan jalinan suara perkusi dengan berbagai karakter yang berbeda. Untuk
menetralisir Suara perkusi yang cetar membahana itu dihadirkan vocal solo
dendang batalingkin. Dendang batlingkin yang bebas metric itu termasuk katagori
ratok (ratap,sedih)pada bait pertama diiringi dengan timpani simbal dan
dentingan kecil triangle.
Komposisi
yang berdurasi 25 menit dan didukung oleh dosen dan mahasiswa STSI padang
panjang ini ,masih menonjolkan ensambel gandang sarunai yang dimainkan oleh 10
orang pemain dengan pola ritme bertingkah atau berkait-kait. Komposisi tokok
balega ini mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton dan dari kalangan
seniman yang menyaksikan pada sore itu . diluar materi musical para pemusik
juga melakukan gerakan-gerakan yang secara visual juga menarik untuk ditonton
Andra lebih banyak menggunakan suara
instrument pada wilayah middle terutama low, dan sangat minim sekali
menghadirkan suara pada wilayah high sehingga kurang tercapai keseimbangan
suara. Dominasi suara low berakibat kejernihan pola ritme jadi terganggu.
Jelas
terlihat bahwa seorang kritikus memang harus pintar dalam menata bahasannya, ia
harus seorang yang memiliki keterampilan dalam menyusun dan mempermaikan
kata-kata hingga menjadi sebuah kalimat yang indah dibaca. Selain itu seorang
kritikus harus melihatkan sisi positive dan negative sebuah pertunjukan yang
ditulisnnya agar orang tidak beranggapan bahwa kritikus bermain dengan orang
yang menggarap karya jadi, karya tersebut di indah-indahkan didalam tulisannya
atau sebaliknnya krtikus dendam dengan pengkarya tersebut jadi selalu melihatkan
segi kejelekan dari pertunjukan itu saja.
KARYA
GLOBALISASI DALAM EKSPRESI:
MEMPERTEMUKAN EKSPRESI MUSIKAL LOKAL –GLOBAL.
Kendatipun globalisasi sudah lama
memasuki berbagai relung aspek budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia dan
dampaknnya terhadap pertumbuhan dan keberlangsungan berbagai entitas budaya
local(etnik) juga beragam. Gempuran globalisasi itu tidak mesti ditanggapi
dengan sikap pesismis dan apatis , tetapi disikapi dengan positif dan daya
kreativitas yang tingi dengan cara mencari celah bagaimana mengupayakan
ekspresi musikal lokal dapat pula mengglobal itulah gagasan yang ingin di usung
oleh pengkarya yaitu Mahdi Bahar. Mahdi Bahar dalam karyannya yang berjudul
globalisasi dalam ekspresi dan pelangi swara. Karya globalisasi dalam ekspresi
merupakan karya revisi terhadap musik
iringan tari yang digarap oleh mahdi bahar untuk mengiringi tari wajah wajah karya
martion. Ketika dijadikan untuk komposisi mandiri terlepas dari tarian
tampaknnya perlu dilakukan revisi. Dalam tulisan ini melihatkan sisi kehebatan
pengkarya dan sisi kelemahan pengkarya dalam tulisannya tersebut. Itu memang
sudah menjadi kewajiban dari seorang kritikus.
Dalam tulisan ini kritikus
melihatkan kelemahan dari pengkarya yaitu karya yang diformat dalam bentuk
orkes ini tidak dapat dilahirkan secara maksimal terutama keseimbangan suara
antar instrument tidak dilakukan dengan baik mimimnnya suara cello dan kontra
bass kurangnnya string sehingga suara
kontra bas sangat menonjol sekali. Dari tulisan tersebut pembaca yang membaca
melalui media tau apa yang terjadi disana dan bisa merasakan kekurangan dari
pengkarya yang sedang menggarap karyannya.
Selain segi negative penulis menuliskan segi positive juga agar pembaca tidak menilai
bahwa karya itu memang hancur tetapi ada bagusnnya juga. Seperti dalam
tulisannya ia menulis sebagai berikut : untuk mencari keselarasan dengan sumber
tradisi hendrizal melakukan perubahan nada dasar dan tangga nada misalnnya dari
tangga nada mayor keminor karena melodi krinok dimainkan pada tangga nada
heptatonissehingga perlu dilakukan penyesuaian seperlunnya dengan diatonis.
Hendrizal sebagai composer yang concert terhadap musik tekno dan musik program
menjadikan karya pelangi swara sangat berbeda dari aspek karakter dan cita rasa
musical mahdi bahar sebelumnnya.
DEFORESTASI
DAN GENDER DALAM RUANG ESTETIK KOMPOSISI MUSIK
Uswan hasan dalam karyannya yang
berjudul rentak nandung mengangkat tentang penebang hutan yang marak terjadi
diberbagai wilayah diprovinsi jambi. Uswan mengawali karyannya dengan tayangan
penebangan-penebangan hutan menggunakan mesin gain saw melalui proyektor
kelayar bagian belakang pentas .sejalan dengan gambar gain saw menggrogoti
kayu-kayu besar tanpa dinyana ia menghadirkan gain saw ke pentas dengan kostum
layaknya penerbang hutan.Sementara suara vibrasi alat tiup didgerindo dengan
kontras menyayat sebagai counter suara gain saw.
Disini
kritikus memang harus bisa melihat keadaan apa yang sedang terjadi dari hal
yang kecil hingga hal yang besar diharamkan untuk meninggalkan perunjukan
tersebut demi kelancaran penulisannya. Seorang kritik memang harus berbaur
dengan penonton disaat pertunjukan itu berlangsung melihat respon dari penonton
dan hal-hal yang lainnya yang ada diatas panggung. Mulai dari tatanan lampu
warna kostum atau alat musik apa saja yang diapakai saat itu.
Bab
3 ini memang membahas tentang kenyataan karya-karya yang ditampilkan dan
ditulis oleh kritikus. Karya-karya yang digarap oleh pengkarya memang
menggunakana pendekatan memesis semuannya berbicara tentang wilayah wilayah
dan terhadap fenomena seni. Seni harus melihat dengan kedalaman budaya yang
melingkupinnya. Sebuah karya seni adalah tiruan yang harus ada ide dalam
penggrapannya. Adanya refleksi dari ide abadi dalam wujud dunia rekaan baik
natural maupun artificial.
MEDIASI
SENI TEATER
Menuju
tangga kekuasaan pertunjukan kolaboratif, pertunuukan yang disutradarai oleh
yusril. Karya ini merupakan karya kolaborattif yang melibat seniman teater tari
dan music serta penyair Sumatra barat. Gagasan karya terispirasi dari
percaturan kekuasaan dengan bingkai demokrasi ala minangkabau ditafsir dengan
situasi kekinian yang lebih universal. Pertunjukan tangga ini adalah karya yang
menggabungkan banyak sarat dengan symbol tetapi minim dengan kata-kata mengusung Sembilan buah tangga yang digunakan
sebagai property yang mereka gunakan dengan menggunakan ekplorasi tubuh yang
pelaku atau aktornnya terdapat anak tari jadi pengkarya menggunakan seklplorasi
sebagai media penyampaian pesan dalam karyannya.
Eksplorasi
tangga
Karya
ini menggunakan ekplorasi sebagai media
untuk penyampaian pesannya. Paling tidak ada delapan adegan yang
disajikan dalam karya tangga ini. Formasi awalnnya adalah ditandai dimunculkan
penari laki-laki dengan kostum minang yaitu kostum datuk yang biasannya
digunakan oleh datuk pada adat minangkabau menari dengan gerak berbasis silat
sambil memikul tangga kemudian memikul kepunggunnya sambil berjalan membungkuk.
Sementara dibagian tengah masuklah penari wanita dengan kostum merah
menyalamelakukan gerak eksplorasi dengan gerak cendrung lebar. Selanjutnnya
Sembilan tangga disejejerkan didinding pentas bagian belakang .diperkuat dengan
latar visual semua pemain menggunakan kostum merah. Bagian yang menarik disini
ada dibagian tiga dan empat mencob menonjolkan perempuan diatas singasana
kekuasaan eksplorasi enam buah tangga yang ditegakan dengan membentuk formasi
tiga buah segitiga sama kaki berjejer diagonal. Lewat tokoh perempuan tersebut
agaknnya pengkrya menyindir demokrasi ala miangkabau dan system kekerabatan matrilineal yang memuliakan dan menonjolkan
perempuan. Yang tak kalah menarik adalah eksplorasi yang dilakukan oleh setiap
dengan mengusung tangga menjelajahi setiap lini pentas mereka berlari-lari
mencari ruang kosong mengisinnya silih berganti tampak ketegangan dan terlihat
ekpresi menyerigai diwajah mereka. Sebagai penutup eksplorasi tangga seperti
membentuk replica rumah gadang dengan latar belakang visual .
eksplorasi-eksplorasi gerak yang dipadu dengan beberapa gerak tari piring trdaisi
minang. Carano yang biasannya diisi dengan daun sirih kini berganti dengan
ratusan permen ini memandakan bahwa budaya sudah teriris oleh kepentingan terutama
politik karya yang berdurasi sekitar 35 menit sejatinnya memiliki etika
konvensional seperti ungkapan berjenjang naik batanggo turun.
Pertunjukan
teater garis yang hilang
Problema pendidikan diindonesia
mulai dari tingkat program kebijakan hingga implementasinnya dilapangan
ternyata belum terurai dengan baik. Disinyalir bak benang kusut yang sulit
diurai dari sisi implementasi di lapangan terutama proses belajar mengajar
disekolah dan dilapangan kalangan stakeholder pengkarya melihat keresahan batin dan psikis yang
dialami oleh siswa. Actor dan aktris berusaha mengekspresikan tuntunan
tersebut. Perpindahan tempat dan kusrsi dilakukan dengan berbagam formasi dan
berubah-ubah secara cepat sebagai gambaran intesitas mereka yang sedang
tertekan oleh obsesi. Akan tetapi kemudian mereka seperti terbelah anatara yang
serius dan optimis dengan yang lelah dan
pesimis dari dialog-dialog yang mereka ucapkan misalnnya ingin kuliah di
universitas favorit dibidang kedokteran. Bagi yang pesimis melalui sindiran
tajam mereka menyampaikan kendatipun penulis hanya mendapatkan nilai yang
tinggi dan bagus toh biaya kuliah di
universitas ternama mahal.
Pertunjukan
teater IBUNDA
Pertunjukan ini mengangkat drama
rumah tangga denagan seting budaya
kelauarga jawa. Ketika anak-anaknnya sudah beranjak dewasa ibu yang seharusnnya
menikmati masa tuannya ini malah
disibukan oleh persoalan internal yang dipacu oleh anak-anaknnya sendiri. Lakon
ini mengankat tema di masyarakat yang selalu sorotan utamannya adalah
masyarakat dimana cerita ini memang dihadirkan dari pengalaman yang diambil.
Dalam masyarakat sekarang perselingkuhan memang bukan hal yang tabu untuk
didengarperselingkuahan memang marak terjadi dikalangan masyarakat tidak
memandang masyarakt bawah menengah ataupun masyarakat atas mereka sama saja
tidak melihat waktu dan tempat. Dari pengalaman itulah naskah dapat dibuat dan dimainkan dalam
sebuah pertunjukan teater.
Karena
teater merupakan kehidupan yang dimainkan diatas pentas yang kecil, atau biasa
disebut dengan imitasi dari kehidupan yang biasannya. Semua pengalaman dari
masyarakat bisa dijadikan naskah lakon untuk ditulis dalam karya teater
kemudian dimainkan menjadi sebuah karya yang memiliki nilai seni. Setelah
menonton karya tersebut bisa menuliskan kejadian apa yang ada diatas panggung.
Lalu tulisan bisa ditampilkan di media dan dibaca hingga menjadikan pengkarya
terkenal dan penulis kritik terkenal dengan tulisannya tersebut. Begitulah
hubungan antara pertunjukan dan kritik seni saling berhubungan erat antara satu
dengan yang lainnya memang saling bertergantungan.
Mediasi
film
Transformasi
puisi ke film,dalam sebuah kritik menjelaskan bahwa film merupakan transformasi
dari sebuah pusi yang berjudul musim kematian bunga karya iyut fitra.
Menceritakan perempuan yang berbeda kepercayaan perbedaan ini akhirnya menjadi
konflik dan menyebabkan keduannya menjadi berpisah dan tidak bahagia musim dan
bunga realitasnnya adalah dua entitas alam. Bunga bergantung pada ruang dan
waktu tetapi puisi itu dipresentasikan kembali oleh katilkonflik tidak hanya
perbedaan keyakinan tetapi juga pada realitas social pergaulan dalam lingkunganminangkabau
dewasa ini disinyalir tidak lagi
mencerminkan budaya minangkabau. Puisi diciptakan dalam suasana intens yang
menuntut pengucapan jiwa yang spontan dan padat. Menghadapi puisi kita tidak
hanya berhadapan dengan unsure kebahasaan yang meliputi serangkaian kata-kata indah namun merupakan suatu
kesatuan bentuk pemikiran atau struktur makna yang hendak diucapkan oleh
penyair. Symbol-simbol yang terdapat dalam puisi adalah pada kata-kata.
Membangun
lembaga perfilman disumatra barat.
Untuk
mewadahi karya-karya film para sineas Sumatra barat diperlukan suatu lembaga
perfilman yaitu semacam komisi film daerah Sumatra barat agar dapat
mengapresiasikan karya mereka. Karya-karya yang diciptakan bukan hanya menjadi
pajangan diruang dokumentasi atau perpusatakaan kampus saja tetapi bisa
menjadikan acuan mereka untuk berkary dan bersaing didaerah lainnya. Karena
wilayah yang tidak menjanjikan menjadi para sineas film menjadi down tidak bisa
bersaing dengan yang lainnya seperti diperkotaan tidak ada yang mewadhi
karya-karya mereka contohnya disumatra barat sendiri banyak film karya dari
anak-anak negri ini banyak yang menghasilkan karya yang lebih bagus dari
anak-anak kota. Karena wilayah yang tidak menjanjikan menjadi pekerjaan
sia-sia.Sineas filimis Sumatra barat pada umumnnya adalah pekerja film yang all
raund jadi penulis scenario,sutradara, kameraman sekalian. Akan tetapi mereka
tetap memiliki tim kerja yang sangat efisien, ramping dan multifungsi.persoalannya
adalah biaya yang minim mereka kekurangan biaya.Dokumentasi, audio visual pada
dasarnnya tidak memerlukan sebuah scenario sebagai paduan atau acuan untuk merekam gambar.oleh karena itu kerja
dokumentasi lebih difokuskan pada perekaman sebuah peristiwa yang ada yang
lebih penting dari kerja ini bagaimana moment atau peristiwa penting untuk
direkam. Etnofilm merupakan karya-karya film yang cenderung mengangkat
sisi-sisi kehidupan dari suatu suku atau etnik biasannya tim kerja membaur
dengan masyarakat setempat untuk memahami lebih mendalam nilai-nilai social
kosmologi religi berbagai tradisi. Antropologi visual merupakan karya film yang
mengangkat sisi kehidupan masyarakat komunitas atau kelompok.
Buku
kritik dan mediasi seni memang membahas tentang kritik dan semua yang
berkecimpung dalam dunia kritik, dan mediasi seni yang ada. Setelah dibaca
jelas buku ini memang bermanfaat untuk menambah resensi buku-buku untuk orang
yang membutuhkan informasi tenatng kritik. Tetapi kelemahan buku ini adalahbuku
ini tidak memasukan siapa kritikus yang mengkritik music karawitan yang ada
hannya lampiran majalahnya saja. Seharuasnya penulis buku memasukan siapa saja
yang ada dalam tulisan yang mengkritik tentang tulisan –tulisan tersebut.
Hingga menjadikan pembaca tau model tulisan siapa yang mereka sengani.
Review
buku DRAMATURGI SANDIWARA
Sandiwara
mungkin orang lebih akrab mengenal kata sandiwara dibandingkan dengan teater
karena orang-orang dahulu lebih akrab dengan sandiwara dimana teater baru
dikenal saat ini di Indonesia. Teater mungkin hannya dikenal oleh kalangan
pelajar saja orang-orang awam dan orang kampung tidaklah mengenal istilah
teater mereka hanya mengenal sandiwara dimana mereka pun ada yang pernah
memainkan sandiwara yang dinamakan sandiwara kampung.
Sandiwara
atau terkadang dinamakan pula sandiwara kampung adalah nama sebuah seni dramatic
yang berkembang luas dalam masyarakat minangkabau disumatra barat pada decade 1960 anhingga pertengahan 19990an. Sandiwara sangat ternama diminangkabau saat
zaman dahulu sandiwara tidak hanya sebagai hiburan semata masyarakat memberikan
dukungan positif terhadap sandiwara makannya disebut denga sandiwara kampung.
Selain itu masyaraktpun membangun arsitektur untuk penampilan sandiwara kampung
tersebut.
Berkembangnya
sandiwara sebagai teater rakyat dalam
masyarakat minangkabau di Sumatra barat itu adalah gejala yang cukup menarik. Semua
terbukti dengan adannya randai yang dimainkan oleh masyarakat minangkabau.
Randai merupakan seni teater tradisional masyarakat minang kabau. Dengan
demikian perkembangan sandiwara menghadirkan pertanyaan perihal sikap partisipasinya yang
justru memilih mengembangkan tipeseni dramatic baru, bukannya mengembangkan
teater tradisional mereka artinnya ada
aspek-aspek tertentu yang membuat sandiwara dipilih dan akhirnnya digemari
masyarakat luas disamping aadannya kondisi-kondisi tersendiri yang
memungkinkanny adapat tumbuh dan berkembang. Cukup disayangkan hal itu belum
pernah terungkapkan hingga kini.
Sandiwara
biasannya dipakai dalam bahasa jawa yaitu sandi dan wara yang artinya pelajaran
rahasia. Tetapi dalam buku ini sandiwara tergabung dalam campur tangan colonial
belanda yang biasa disebut dengan toneelyang artinnya drama diartikan sebagai
pelajaran terselubung. Karena pelajaran sandi memang sangat diperlukan pada
zaman dahulu yaitu sebagai penyampaian pesan saat zaman penjajahan. Buku ini
menjelaskan bahwa kontestasi anatara tradisi dan modernitas didalam teater sebagaimana yang tampak pada
sandiwara dapat dilihat sebagai konsekuensi dari keterlibatan sebuah masyarakatdengan
kebudayaan modern. Sandiwara dapat digolongkan bagian dari kolonialisme
terbukti dengan campur tangan kolonialisme yang dulunnya memberikan nama yaitu
toneel.
Dulunnya
masyarakat minang kabau yang dengan kata lain berpotensi menjadi semacam drama
atau teater poskolonial. Tetapi sandiwara absen dari dalam kajian-kajian ilmiah
itu disebabkan oleh sifat penyelenggaraannya yang minim karena sandiwara selalu
pertunjukan dijadikan sebagai perayaan hari besar seperti mauled dan acara adat
lainnya sehingga mendapatkan nama sebagai kesenian dalam rangka. Banyak yang
beranggapan bahwa sandiwara adalah bentuk teater yang tidak serius .
Kemungkinan
besar sandiwara hadir dalam masyarakat minangkabau sebagai jawaban atas tantangan yang tidak bisa dijawab oleh
seni dramatic yang telah ada sebelumnnya yakni randai.penelitian awal tentang
teater Sumatra barat menunjukan bahwa pemahaman dasar para pegiat teater modern tentang seni peran maupun seni teater itu sendiri umumnnya
disusun berdasarkan pengalaman persentuhan mereka dengan sandiwara.
Hal yang menarik dalam sandiwara yang perlu dibahas adalah saat konteks social cultural sandiwara dalam masyarakat minang kabau,tentang
dramaturgi khas sandiwara yang meliputi tentang pementasannya dan lakon serta
formula-formulannya.
Maka
dari itu penulis mengharapkan buku ini bisa menunjukan terdapatnnyadramaturgi tertentu dibalik suatu pementasan teater
rakyat atau meminjamistilah victor tuner suatu etnodramaturgi.
Selanjutnya diharapkan untuk mengungkap fungsi dan makna seni dramatic ditengah suatu
komunitas dalam masyarakat minang kabau.
Ada
beberapa fakto yang membuat sandiwara menjadi teater tradisional itu bisa kita
telusuri dengan melihat irisan antara ideology penontonnya dengan dramturgi sandiwara tersebut. Konsumsi
karya seni adalah proses oendekatan kode-kode yang terdapat didalm karya seni bersangkutan
yang mensyaratkan kompetensi budaya yaitu penguasaan kode-kode yang dikodekan.
Jika dilihat dari posisi estetika konteks dramateater termodifikasi didalam
formula dramaturgi tertentu melalui pementasan melalui berbagai kode.
Ada
ahli berpendapat yakni mary luckhurst tentang dramaturgi melalui bukunnya yang
berjuduldramaturgy revolution in teater. Menurutnya dramaturgi beararti teorisasi atas struktur dramatic dan logika internal
dalam naskah lakon dan pementasannya
sehingga dapat digunakan sebagai sinonim untuk teori drama dan teater, oleh
sebab itu pengertian dramaturgi berkaitan dengan;
1. Sturktur
internal dari sebuah teks lakon yang berkaitan dengan susunan elemen-elemen
formal lakon meliputi plot konstruksi narasi karakter kerang waktu, dan aksi
panggung
2. Sebaliknnya juga merujuk pada unsur-unsur
eksternal yang berkaitan denagn
pementasan konsep dibalik pementasan nilai politis pementasan dan pertimbangan respon
penonton.
Dramaturgi
mempengaruhi penulisan dalam penciptaan estetika pementasan sebagaimana
sebagaiman dramaturgi menuliskan tentang teotitis untuk penulisan naskah lakon.
Dramaturgi bukan hannya membahas tentang pembahasan naskah lakon ia berkaitan dengan
teks lakon sebagai penciptaan teater yaitu pembangunan actual teks lakon menjadi
pementasan teater pada tingkatan pratikal yang berkaitan dengan artikulasi
proses.
Pendekatan
drama poskolonial perkembangan
dramaturgi terkait erat dengan sejarah dan merupakan bentuk respons terhadap kondisi sezaman. Karena itu sandiwara harus ditinjau pula dalam perspektif kesejahteraan untuk
melihat anasir-anasir yang telah mengontruksi dramaturginnya serta diposisi estetika penontonnya. Dari banyak tinjauan tersebut
dilihat dan didapatkan sejarah bahwasannya latar belakang sandiwara diminang
kabau sendiri dan pada akhirnya bagaiman pemahaman dapat disusun atas
dramaturginya tersebut.
Ada
seorang ahli berpendapat bahwa perkembangan teater di Indonesia dibaginya dan
diklasifikasikan berjalan parallel dengan menggunakan teori kebudayaannya. Yaitu
sebagai berikut.;
1. Praktek
teatrikal kuno (proto theatrical practice) yang dapat dihubungkan dengan
upacara upacara animism dinamisme.
2. Teater tradisional rakyat atau teater tradisional istana yang merupakan
konsekuensi dari stratifikasi social
yang dibawa kebudayaan hindu budha
3. Drama
popular perkotaan dalam 100 tahun terahir yang muncul sebagai konsekuensi tumbuhnya kelas-kelas menengah perkotaan yang terutama terdiri atas masyarakat pedagang
timur tengah dan tionghua.
4. Drama
ucapan modern yang muncul sebagai pengaruh peradapan barat.
Melalui politik etis colonial belanda. Semua ini menurut pendapat james r
Brandon.
Teater
dipengaruhi oleh hindu dan budha, karena teaterpun berpengaruh dari bangsa luar
seperti india misalnnya yang jalan
ceritannya berpengaruh pada nilai spiritual hingga kini. Setelah itu kebudayaan
timur tengahpun turut serta mempengaruhi
teater di Indonesia contohnya adalah wayang psi menjadi teater bangsawan.
Dardanela dan stambul yang mempengaruhi utamannya adalah pada pola cerita dengan diperkendalikannya
cerita dari timur tengah,sedang pengaruh kebudayan barat terjadi melalui perkenalan dengan toneel yang memperkenalkan teks drama tertulis panggung proscenium dan
konvensi teater .
Riwayat
sandiwara
Gambaran
tentang perkembangan seni dramatic di
Sumatra barat pertama kali dituliskan oleh van kerckoff dalam sebuah risalah
yang tertulis dipayakumbuah pada tahun
1888.
Dalam tulisannya ia menjelaskan tonil melayu lahir dipadang dan sekitarnya adalah respons atas kehadiran wayang tjina disingapura hal yang dapat dicatat dari tulisan tersebut
bahwa masyarakat Sumatra barat mulai berkenalan dengan rombongan yang pentas secara teratur sebagaiman mulai berkembang dikota-kota besar lainnya. Berbagai cerita
sudh mulai digunakan dalam bahas melayu sebagai pnymapaian cerita atau sekarang
dikatakatakan naskahnnya. Ceritannya memnag dituliskan dalam bahasa melayu
tetapi orang minang kabau mengerti dalam bahasa tersebut. Melayu dan minang
kabau adalah satu rumpun. Minangkabau masuk dalam melayu jadi walaupun tulisan
atau naskahnnya bertuliskan melayu orang-orang minangkabau mengerti degngan
jalan cerita yang disampaikan oleh para pemain karena taka sing bagi mereka
dengan bahasa melayu itu sendiri. Masyarakat minang kabau mulai merespon teater
walaupun berbahasa melayu dan adat melayu. Selain dari penjelasan tentang
bahasa melayu memang dimengerti oleh orang minang kabau gejala toneel
mealayupun adalah implikasi dari tumbuhnya kota-kota nusantara salah satunya
adalah padang. Karena mmereka berlayar dari pulau kepulau akhirnnya melabuh
kepadang yang kemudian menyebar kedaerah padang panjang bukit tinggi dan yang
lainnya.
Pada
abad 20 dalam keterangannya van kerckof menjelaskan bahwa pada abad itu sudah
ada gedung pertunjukan untuk hiburanyaitu gedung komidi. Digedung itulah para
stanbul ternama pernah bermain. Selain itu ada juga yang menamai diri dan
kelompoknnya padansche opera dua orang yang ternama didalam nya yaitu andjar
asmara dan amirudin yang palin berpengaruh dalam kelompok tersebut. Andjar
asmara mulai tertarik dengan dramatic. Dalam pertunjukan padang she opera ini dialog
para pemainnya diucapkan tidak didendangkan dan bahasa yang digunakan sudah
menggunakan bahasa minangkabau sendiri bukan bahasa melayu lagi yang mereka
gunakan. Teater padangsche opera dardanella miss riboet berkemungkinan sejalan
mereka adalah grup yang mempengaruhi perubahan dari teater musical yang
bergayakan bangsawan menjadi teater ucapan.
Zaman
peralihan dari tonil ke sandiwara pada tahun 1943 sandiwara ratoe asia menurut keterangan tengku syedbdulkodir dan
zen rosdy didirikan dipadang panjang sebagai inisitornnya adalah sjamsudin
syafei. Sandiwara raoe asia inilah yang menjadi tolak ukur atau inspirasi untuk
kelompok teater lain karena kelompok teater ratu asia ini membantu perjuangan rakyat menghadapi agresi militer belanda peran itu
mereka wujudkan dengan mempropagandakan perjuangan sekaligus mengumpulkan dana
dari rakyat untuk membantu perjuangan mereka.
Mereka menginspirasikan dari sandiwara ratoe asia sebagai sandiwara laskar yaitu
para pejuang yang ingin menginisiasi pementasan pementasan sandiwara.
Masuk
pada tahun 1950an Sumatra barat berkembang dua tipe sandiwara sandiwara
keliling yang pentas dari pasar malam ke pasar malam dan sandiwara pelajar yang
digelar oleh sekolah-sekolahsandiwara keliling tampaknnya adalah kelanjutan
dari gejala rombongan pementasan opera melayu. Sementara itu sndiwara pelajar digerakan oleh para guru.
Pada
tahun 1955 sandiwarapun merajahi dunia politik karena sandiwara yang berafilasi
dengan partai. Lalu mulai timbul sandiwara radio yang disiarkan melalui RRI dan akhirnya dikenal dengan sandiwara radio
disumatra barat. Pada tahun ini dapat dicatat perkembangan teknologi komunikasi
bisa mendukung perkembangan sandiwara. Setidaknnya pada thun 1950 an menjadi
catatan sejarah bahwa masyarakat telah turut meningkatkn apresiasi untuk
sandiwara melalui teknologi media massa.
Sandiwara
masuk kampung pada tahun 1962 saat itu dikenal dengan masyarakat zaman
peri-peri. Sandiwara hiburan yang dinisiasikan
oleh organisasi perlawanan rakyat tepatnya pada daerah talng bungo
solok. Organisasi perlawanan rakyat ini hanya berjalan sebentar yakni kurang
lebih hannya tiga tahun pada tahun 1962-1965 saja mereka merjahi ranah
sandiwara di kalangan rakyat ini. Tetapi walaupun demikian munculah seorang
senimwati yaitu horidjah adam yang membuat karya tari yang berjudul malin
kundang. Saat itu kebetulan ada film yang mengangkat tentang malin kundang.
Pada tahun 1960an berkembang rombongan-rombongan sandiwara professional disumatra
barar. Mereka dinamakan grup sinar deli gaya pementasan yang dipakai oleh grup
ini adalah gaya pementasan teater bangsawan.
Pada
tahun 1970an dipadang pajang sendiri juga memiliki grup atau kelompiok
sandiwara yang diberi nama sekolah pendidikan guru yang pertunjukannya diadakan
dipanggung proscenium. Artinnya sebuah konvensi tentang pementasan seni
dramatic secara tidak sengaja telah diwariskan melalui gedung-gedung peninggalan
colonial belanda. Spg ini mulai memasuki konvensi gaya sandiwara barat. Dari
penjabaran diatas riwayat sandiwara disumatra barat terjadi sekitar 1960an sampai 1970an pada
tahun itulash sandiwara muluai tumbuh dalam masyarakat luas miang kabau.
Jejak
sandiwara
Guna menelusuri jejak sandiwara
dalam masyarakat minagn kabau disumatra barat dicoba mencari beberapa sampel
sebagaiperwakilan semula direncanakan untuk menetapkan hanya tiga kasus praktik
sandiwara dengan asumsi bahwa disetiap tempat disumatra barat terdapat bukti
tentang pelaksanaan sandiwara. Pembatasan kasus ini masing masing dilihat dari
nagari. Alas an yang lain ialah keterangan-keterangan awala yang telah
diperoleh secara tidak langsung dalam
sebuah wawancara.
Sandiwara dibalai selasa, informasi
yang pertama dibuktikan dengan dokumentasi yang memadai tentang kegiatan sandiwara didapatkan dari balai selasa. Nagari ini adalah salah
satu dari dua nagari yang termasuk kedalam dua wilayah kecamatan ranah pesisir.
Adapun nagari lainnya adalah nagari punggasan.
Dari balai selasa didapatka tiga buah foto pertunjukan sandiwara dan
seorang informan pertunjukannya degelar saat idul fitri tahun 1975 judul cerita
yang ia bawakan adalah talipuak layu nan dandam.
Foto
pertama dari balai salasa ini adalah foto adegan ketika talipuak karakter
sentral dalam cerita ini tengah sakit. Foto kedua memperlihatkan salah satu
sudut di wilayah penonton dari sana bisa dilihat bahwa penonton dibalai selasa
sendiri atasa berbagai usi yang menontonnya. Sementara pada foto ketiga ada
sebuah adegan bagaimana seorang sandiwara membawakan perannya. Penggerakan
sandiwara dibalai selasa ini adalah seorang guru SD bernama sahar yang juga
saat itu menjadi ketua stempat tetapi dia tidak hannya berkarya sendiri untuk
membangun kelompok tersebut ia dibantu oleh kawannya yang bernama wartini.
Sandiwara
dilubuak batingkok adalah sebuah nagari yang terletak pada daerah kabupaten
lima puluah kota lazimnnya daerah ini minangkabau dikategorikan sebagaai salah
satu dari tiga luhak . dokumentasi yang diperoleh di daerah ini adalah lima buah foto saat mereka melakukan
kegiatan sandiwara yang berjudul titian
kehidupan yang dipentaskan pada tahun 1981. Lakon yang bercerita tentang
keluarga yang gagal merantau dipentaskan dalam bahasa Indonesia ditulis oleh
yusfia helmi.
Pada
foto pertama terlihat sebuah adegan pertemuan antara seorang gadis dengan
seorang pemuda yang merupakan bagian
dari drama titian kehidupan . pada foto kedua dan ketiga terlihat adegan
menyanyi dan salah seorang pemain music yang memainkan drum set. Sementara itu
pada foto yang keempat dapat dilihat perubahan panggung dengan ditutupnya
sebagian wilayah panggung dengan kain yang lazim dinamakan layar. Foto kelima
memperlihatkan para panitia sandiwara
titian kehidupan tengah menghitung pendapatan dari penjualan karcis malam pertunjukan.
Selain itu mereka telah mengenal dokumentasi dan dari beberapa foto ada foto
yang keenam yaitu foto dokumentasi dari pertunjukan sandiwara yang berbeda.
Ada
kalimat yang menegaskan bahwa pengertian-pengertian yang saling tumpah tindih
antara sandiwara drama dan teater dalam masyarakat pendukung sandiwara demikian
pula dapat dibaca bagaimana kaitan kaitan pemaknaan antar pengertian
minangkabau etnisitas dan bangsa tahun 80an itu. Sebelum itu pada tahun 70an di lubuak
batingkok dilatih oleh generasi seorang guru bernama zonwir hakam yang lebih
dikenal sebagai pak uyia. Beliau menjadi penggerak sandiwara dilubuak batingkok
hingga pertengahan 70an. Oleh karena itu sandiwara sudah dikenal sejak tahun
50an.
Sandiwara
ditabek kanagarian ini adalah salah satu kanagarian yang masuk pada nagari
tanah datar yaitu nagari pariangan dan terletak dikota batu sangkar.nagari
inilah masuk dalam nagari tertua diminangkabau stelah nagari pariangan.dinagari
inilah dokumentasi dan informasi ketiga tentang
sandiwara didapat, tapi walaupun demikian amat disayssngkan tidak adannya
informasi tentang praktik sandiwara yang ketiga yang sedang dipentaskan
adegan-adegan apa saja itu. Tetapi walaupun demikian saat pertunjukan SD tabek
tahun 1972 memiliki informasi walaupun anak sd yang memainkan bisa dikatakan
penting. Pemilik dokumentasi yang bernama hafzi batuah ia memperlihatkan
dokumentasinnya saat ia bernayanyi dengan anak-anak sd tersebut.
Jumlah
foto yang dimilikinnya adlah berjumlah lima buah paling tidak dapat dilihat
bagaimana teknologi band dan penyanyi yang dibandingkan pada teknologi yang
sezaman. Dapat juga dilihat dari variasi-ariasi pentas yang digunakn hampir semua
yang dilihat bagu dan dapat menggunakan pentas. Selain itu ada berbagai foto
yang yang menjelaskan tentang foto sandiwara di nagari cubadak sebuah nagari yang
denkat dengan nagari tabek demikian juga dengan peralatan bandnya. Selain
adannya variasi dekorasi ini adalah orang yang sama dengan nagari tabek
demikian juga dengan alat-alat music yang dipakainnya.
Sandiwara
talang babungo pada tahun 1986 mereka memainkan lakondimanakah bahagia yang
dipentaskan disebuah gedung serbaguna ini dapat dilihatdari dokumentasi yang
ada ditemukan dua foto yang pertama adalah foto pertunjukan lakon tersebut.
Dalam dua foto tersebut dapat dilihat adegan ketika semua pembawa peran
ditampilkan dihadapan penonton yang sama dengan car-cara tablopada dokumentasi
pertunjukan balai selasa. Foto yang ketiga memperlihatkan sandiwara dari lakon
yang berbeda yang berjudul penyesalan yang dipentaskan pada tahun 1987. Foto yang selanjutnya adalah
foto adegan dari lakon melati tapal batas yang ditulis oleh ernita seorang guru ditalang
bungo. Selain itu foto kelima memperlihatkan alat music yang mereka pakai sat
itu adlah lengkap satu set alat music band. Jadi pergerakan sandiwara ditalang
bungo bisa dikatakan pada tahun 70-80an ada dua orang penggerak utama yaitu
arnita dan teja sukmana.
Telah
dijelaskan dari penjabaran bahwa bab ini menjelaskan sejarah-sejarah yang
berkembang dari nagari-nagari yang ada diminang kabau. Pada bagian ini memang
dikhususkan untuk nagari-nagari minang kabau tnetang sejarah maupun bukti yang
berupa dokumnetasinya tersebut. Bukti tersebut berupa foto-foto sebagai tanda
bahwa sandiwara memang berkembang di nagari-nagari setmepat dan menuliskan
tentang nama orang yang mengmbangkannya dari generasi kegenerasi, dari zaman
tua hingga zaman yang telah mengenal dokumentas. Selain itu bagian ini
dituliskan resensi dimana tempat atau kenagarian itu secara rinci yaitu satu
persatu dijelaskannya foto-foto itu sedang apa dan mengapa mereka seperti itu.
Bagian ini memang sangat dibutuhkan untuk pembaca hingga pembaca tau sejarah
perkembangan sandiwara dari kampung-kekampung atau sejarah sandiwara kampung
mereka saat itu mereka sendiripun tidak mengetahuinnya.
Kerangka
social budaya sandiwara. Disini pembahasan ini sandiwara akan dikupas habis
pertunmbuhannya dimanakah ia didapatkan dan bagaimanakah perkembangannya.
Sandiwara sebagai salah satu gejala seni. Eksistensi sandiwara dalam masyarakat
minangkabau dapat dipahami melalui
konsep Milton singer dikutip dari marvin Carlson tentang pertunjukan budaya
mengatakan bahwa sebagian besar seni pertunjukan pada dasarnya adalah bentuk
komunikasi budaya baik sebagai bentuk internalisasi dan ekulturasi kedalam
masyarakat pendukungnnya sendiri maupun sebagai bentuk ekspresi masyarakat lain.
Berdasarkan itu sandiwara dapat dikomparasikan dwngan kesenian –kesenian yang
lain juga hidup dalam masyarakat minangkabau.
Urang
minang cenderung untuk menjadi situs tempat pemaknaan atasdiri sendiri dan dunia mereka di ekspresikan. Adapun paradigm utama
yang digunakan dalam proses identifikasi diri dan dunia itu adalah adaik atau sering disebut dengan adat adaik
harus tetap bertahan melintas generasi demi generasi sebagaimana terekspresikan
adaik nan indak lekang oleh paneh indak lapuak dek hujan. Untuk saat ini adat
minang kabau dimaknai oleh hasil sintesis dengan dan agamoyang tidak
terpisahkan antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Karena hal
tersebut mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya masyarakat minang kabau,
masyarakat minang kabau sendiri membagi daerahnya menjadi dua bagian yaitu
daerah darek dan luhak. Karena pengaruh
adat dan agama tadi kesenian diminang kabau yang sastr lisannya memiliki keterkaitan
keseniananya atau ucapan-ucapannya seperti zikir dan shalawat.
Karena
itupun mempengaruhi dialektika antara
sumber pengetahuan dan budaya masyarakat kemudian karena itu menjadi situs
tempat sandiwara hadir. Pada tahun 1970an rata-rata memiliki ingatan tentang
yang mirip sebuah aktivitas seni
dinamakan sandiwara. Sandiwara umumnnya diingat sebagai kesenian yang pernah
jaya dan sangat digemari selalu dirindukan. Tetapi tidak semuannya berjalan
mulus dan tidak semua beranggapan bahwa sandiwar memiliki nilai yang positive
ada juga yang menilai sandiwara sebagai pandangan yang negative. Sandiwara menggabungkan unsure-unsur music dantari
memang sudah ada sejak zaman dahulunnya. Bahkan mereka memakai alat music yang
lengakap seperti alat music band.
Sandiwara
sebagai drama dan teater,penggunaan istilah sandiwara mempresentasikan
pandangan masyarakat nagari Sumatra barat tentang seni dramatic. Selainitu istilah sandiwara kerapkali
digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjukan beberapa situasi. Dari
penjelasan dibuku bahwa sandiwara atau istilah sandiwara dalam masyarakat
nusantara selain dipahami sebagai salah satu genre seni juga dianggap sebagai
salah satu sikapatau perbuatan kehidupan sehari-hari. Para partisipan sandiwara
memandang kesenian yang mereka mainkan itu tidak ada bedannya dengan drama
teater film atau bahkan sinetron.
Atas
dasar seni peran itulah sebuah bentuk seni pertunjuksn dapat dikategorikan
sebagai drama yaitu seni yang mempertontonkan lakuan manusi. Adapun teater
memiliki artian yang jauh lebih luas yaitu semua seni pertunjukan, tetapi jika
dijabarkan secara singkat teaterdapat diartikan sebagai seni pertunjukan drama
atau seni pertunjukan lakon. Dalam artian sempit teater dapat dimengerti
sebagai drama dengan tema lakon atau kisah kehidupan manusia menjadi pokok
tontonan.
Para pemain sandiwara mengenal dua istilah yang mengidentifikasikan seni peran sebagai substansi sandiwara secara
lebih eksplit mereka mengenal tentang peran bintang dan peranan. Selain itu
dalam sandiwara ada istilah yang mereka namai ysitu komidi dan tonil. Adapun
istilah sandiwara minang muncul dari pengertian local bahwa sandiwara adalah
kesatuan tontonan yang selain memiliki unsure-unsur dramatic juga terdiri atas
unsure hiburan seperti tari dan nyanyian.
Dari beberapa penjabaran mengenai
buku dramaturgi sandiwara ini, memang menjelaskan tentang seluk beluk istilah
sandiwara berasal perkembangannya dan dokumnetasi-dokumentasi yang didapatkan
oleh penulis. Buku ini menceritakan dari awal perkembangan sandiwara, drama dan
teater. Seperti judulnnya dramaturgi yaitu membahas keseluruhan tentang
dramaturgi yang ada sandiwara adalah pelajarannya. Dramaturgi sandiwara memang
menambah lagi referensi untuk orang yang ingin mengetahui seluk beluk tnetang
daram, sandiwara teater dalam pembahasan dalam bidang dramaturginy. Dijelaskan
tahun berapa sandiwara ada dan berganti menjadi teater. Buku drmaturgi
sandiwara memang menmbah wawasan tentang pembacanya. Tetapi buku ini terlalu banyak memakai
istilah atau kutipan-kutipan dari buku yang lain sehingga pembaca menjadi
bingung karena catatan kaki atau bibliografi yang akan digunaka. Sedangkan
menurut pendapart penulis sendiri bisa dikatakan lebih banyak kutipan buku dari
pada pendapat penulisnya sendiri. Tetatpi buku ini memang bagus untuk menambah
daftar pustaka untuk di perpustakaanagar orang tidak sulit mencari dan
menemukan istilah-istilah atau informasi mengenai dramaturgi sandiwara.
Kutipan
daftar pustaka yang diambil
Toonel (bahasa
belanda ) yang artinnya pertunjukan sedang drama dalam bahasa yunani artinnya
perbuatan harymawan dramturgi (bandung:remaja rosdakarya,1993)