KRITIK PERTUNJUKAN
PANTOMIME
BEM COLEGAS masuk tv
Saat
itu malam sangat mendukung acara saat itu bintang gemerlapan dan angin
berhembusan menghembus telinga. suasana dikampuspun ramai dipenuhi oleh para
mahasiswa karena Acara malam itu adalah acara yang sangat penting bagi
mahasiswa jurusan TV dan film terlihat jelas dari Panitia yang wanita memakai
gaun dress panjang, menggunakan make up agar lebih menarik terlihatnnya dan
panitia yang pria menggunakan kemeja ada juga yang menggunakan jas untuk
menyambut para tamu yang akan meamsuki ruangan. Selain itu bukan hannya para
panitia yang terlihat luar biasa penampilannya, tetapi memasuki pintu utama para penonton atau
tamu dapat memanjakan mata atau dapat mengabadikan fotonnya pada saat malam
itu, karena disana di sediakan foto secara gratis tanpa bayaran sepeserpun.
Memandangi karya-karya anak tv sebut saja saat mereka produksi yang di suguhi
oleh para panitia.
Saat
panitia menyediakan ruangan untuk berfoto secara gratis perkiraan aku saat itu
aku berada diruangan studio foto. Melirik pajangan hasil produksi yang
dipampang didinding bagaikan ruangan studio perfileman atau bahkan seperti saat
kita tiba di bioskop untuk menonton sebuah film. Tanpa berfikir panjang aku dan
para sahabat memanfaatkan kesempatan yang ada berfoto dan mengabadikan moment
saat malam itu. Puas dengan layanan panitia yang ada diluar kami melanjutkan
kebagian dalam sesampainnya di pintu bagian kedua kami di damping oleh para
panitia yang cantik menawan lebih tinggi dari kami, itu karena dia memakai
sepatu yang lebih tinggi dari biasannya bisa jadi kami hannya di antar kebagian
tangga setelah itu kami masuk dengan sendirinnya. Berbeda dengan keadaan diluar
yang servis panitia dan pemandangan lampu yang indah.
Pada
malam itu Padang panjang 07/04/14 hening dan gelap ruangan gedung pertunjukan Horidjah Adam seperti ruang pemakaman atau rumah duka saat acara belum dimulai.
Bangku-bangku yang berjejer tersusun rapi menurut abjad dari abjad A sampai Z
begitu rapinnya bangku itu tersusun secara permanen di gedung pertunjukan
horidjah adam ISI Padang Panjang saat malam itu tepat pada senin malam di
adakannya malam acara pertelevisian sekaligus pengangkatan ketua HMJ tv.begitu
sakralnya ruangan pertunjukan tersebut,ruangan yang megah menjadi gelap sebelum
acara dimulai.
Aku
dan para penonton yang mendapatkan undangan atau tidak dipersilahkan mencari
tempat untuk duduk sendiri, ternyata keheningan itu hannya saat acara mau
dimulai saja. Tetapi setelah acara berlangsung suara panitia lebih dominan
terdengar daripada pembawa acarannya sendiri. Aku sudah stay di bangku yang aku
pilih sendiri perlahan lampu hidup dari pojok kiri. Lampu pajok kiri mulai
hidup dan menerangi wajah dari pembawa acarannya, kemudian acara dimulai.
Pertunjukan
yang aku tunggu-tunggu adalah acara pantomime dari mahasiswa jurusan teater.
Saat tirai dibuka bem colegas mulai menunjukan gigi, bem colegas adalah
kelompok pantomime dari mahasiswa jurusan teater. Dua orang muncul memakai
topeng aku kira adalah ondel-ondel tapi ternyata mahasiswa yang menunjukan
kebolehannya memainkan pantomime. Mereka berdua eberjalan ketengah-tengah
panggung dengan gerakkan yang sangat lucu sehingga membuat penonton yang
tadinnya tegang menjadi seperti di gelitik oleh seribu semut dikakinnya.
Apalagi disaat music dj mengiringi keduannya, perkiraan tadi mereka pergi
kesebuah diskotik atau tempat-tempat yang penuh dengan lampu-lampu gemerlap.
***
Lampu-lampu
yang gemerlap dan music yang mendukung sekali, tapi sayangnya kostum yang
dipakai oleh pemain tidaklah cocok untuk diperkirakan diruangan diskotik.
Memang tidaklah cocok karena temannya adalah manusia zaman purba. Jikalau
diingat-ingat kemb ali zaman manusia purba adalah zaman orang-orang yang belum
mengenal apa-apa bahkan pakaian. Wajar saja bem colegas memakai kostum seperti
manusia purba yang hnnya di lampisi kain
tipis berwarna coklat untuk melampisi bagian tubuh yang memang harus dilampisi.
Merekapun menggunakan topeng orang tua, untuk mendukung penampilannya
dipertunjukan tersebut. Bemcolegas memang salah satu kelompok pantomime yang
baru di bentuk tetapi karya yang mereka tampilkan dapat menghasilkan sebuah
pertunjukan yang amazing untuk di berikan a plus dari penontonnya.
Malam
ini bem colegas menceritakan perkembangan tentang pertelevisian karena itu,
Penampilan yang mereka tampilkan menggunakan pakaian zaman purba, dua orang
pria bertingkah seperti orang bodoh. Memecahkan batu dengan cara mereka yang
biasa, tetapi terletak keunikan dari cara mereka melakukan pekerjaan mereka.
Manusia yang purba yang pertama melakukan pekerjaannya dengan biasa saja tidak
terjadi kesulitan saat di memecahkan batu, bahkan dengan cara yang sangat mudah
memecahkan batu menggunakan gaya-gaya mereka yang unik. Berbeda dengan
pemain pantomime yang satunnya dia
berusaha memecahkan batu dengan sekuat tenagannya tetapi tidak berhasil,
malahan jerih payahnnya memecahkan batu terkesan jenaka, sehingga para penonton
yang menonton acara itu menjadi tertawa habis-habisan. Penonton sangat
menikmati pertunjukan yang ditampilkan oleh bem colegas tersebut.
Pertunjukan
yang melibatkan empat pemain tersebut memang sangat menghibur para penonton.
Para pemain yang memang dari mahasiswa teater tersebut, memiliki skil dibidang
pantomimie. Pemain yang memainkan repertoar perjalanan pertelevisian itu dimainkan
oleh Iwan, Agi, Kiki, dan Ridho. Mereka
memang sangat berbakat dibidang pantomime karena sebelumnnya mereka mengisi
acara pertunjukan pantomime di batu sangkar saat ujian manajemen teater yang di
adakan di sungai tarab. Penampilan mereka memuaskan para penonton sama seperti
malam itu mereka membuat penonton tertawa lepas meninggalkan beban mereka
sejenak.
Pantomime
merupakan pertunjukan bisu yang dimainkan oleh seseorang. Pertunjukan tersebut
menggunakan music sebagai pengisinya, atau untuk menyampaikan jalan ceritannya
kepada penonton agar dimengerti oleh para penonton yang melihatnnya. Para
pemain pantomime harus lihai dalam berperan, karena mereka harus menyesuaikan
gerakan mereka dengan music pendukung. Kalau permainannya memang sesuai dengan
gerakannya tentunnya tidak menjadi hal yang janggal untuk dilihat tapi
bagaimana jika pemain tidak dapat melakukan improvisasi. Jika pemain tidak
dapat melakukan improvisasi saat bermain memang terlihat janggal.
***
Kejanggalan saat bermain memang
terlihat disaat para pemain pantomime melakukan gerakan yang memang memerlukan
music pendukungnya, tetapi music pendukung telat berbunyi. Seperti yang
dilakukan iwan dan kiki di atas panggung. Mereka melakukan salah satu gerakan
yang memang music harus masuk tetapi sayangnnya musikpun telat. Pemusik memang
seharusnnya lihai dalam memperhatikan situasi, dan actor pun harus pandai
berimbprovisasi saat keadaan memang genting dan memerlukan kepandaian untuk
berperan. Kesalahan memang bisa terjadi kapan saja, tergantung kepada pemainnya
sendiri melihat keadaan situasi untuk melakukan improvisasi seperti pertunjukan
pantomime yang saya lihat ini. Mereka memang pandai berimprovisasi saat
pertunjukan berlangsung sehingga kesalahan yang seharusnya menghancurkan malah
menjadi jenaka utnuk dilihat dan mendapatkan nilai yang positive. Terus
semangat dan tetap berkarya untuk pantomime bem colegas.
No comments:
Post a Comment