Sunday, April 13, 2014

KRITIK PERTUNJUKAN

PANTOMIME BEM COLEGAS masuk tv


Saat itu malam sangat mendukung acara saat itu bintang gemerlapan dan angin berhembusan menghembus telinga. suasana dikampuspun ramai dipenuhi oleh para mahasiswa karena Acara malam itu adalah acara yang sangat penting bagi mahasiswa jurusan TV dan film terlihat jelas dari Panitia yang wanita memakai gaun dress panjang, menggunakan make up agar lebih menarik terlihatnnya dan panitia yang pria menggunakan kemeja ada juga yang menggunakan jas untuk menyambut para tamu yang akan meamsuki ruangan. Selain itu bukan hannya para panitia yang terlihat luar biasa penampilannya, tetapi memasuki pintu utama para penonton atau tamu dapat memanjakan mata atau dapat mengabadikan fotonnya pada saat malam itu, karena disana di sediakan foto secara gratis tanpa bayaran sepeserpun. Memandangi karya-karya anak tv sebut saja saat mereka produksi yang di suguhi oleh para panitia.


Saat panitia menyediakan ruangan untuk berfoto secara gratis perkiraan aku saat itu aku berada diruangan studio foto. Melirik pajangan hasil produksi yang dipampang didinding bagaikan ruangan studio perfileman atau bahkan seperti saat kita tiba di bioskop untuk menonton sebuah film. Tanpa berfikir panjang aku dan para sahabat memanfaatkan kesempatan yang ada berfoto dan mengabadikan moment saat malam itu. Puas dengan layanan panitia yang ada diluar kami melanjutkan kebagian dalam sesampainnya di pintu bagian kedua kami di damping oleh para panitia yang cantik menawan lebih tinggi dari kami, itu karena dia memakai sepatu yang lebih tinggi dari biasannya bisa jadi kami hannya di antar kebagian tangga setelah itu kami masuk dengan sendirinnya. Berbeda dengan keadaan diluar yang servis panitia dan pemandangan lampu yang indah.


Pada malam itu Padang panjang 07/04/14 hening dan gelap ruangan gedung pertunjukan Horidjah Adam seperti ruang pemakaman atau rumah duka saat acara belum dimulai. Bangku-bangku yang berjejer tersusun rapi menurut abjad dari abjad A sampai Z begitu rapinnya bangku itu tersusun secara permanen di gedung pertunjukan horidjah adam ISI Padang Panjang saat malam itu tepat pada senin malam di adakannya malam acara pertelevisian sekaligus pengangkatan ketua HMJ tv.begitu sakralnya ruangan pertunjukan tersebut,ruangan yang megah menjadi gelap sebelum acara dimulai.


Aku dan para penonton yang mendapatkan undangan atau tidak dipersilahkan mencari tempat untuk duduk sendiri, ternyata keheningan itu hannya saat acara mau dimulai saja. Tetapi setelah acara berlangsung suara panitia lebih dominan terdengar daripada pembawa acarannya sendiri. Aku sudah stay di bangku yang aku pilih sendiri perlahan lampu hidup dari pojok kiri. Lampu pajok kiri mulai hidup dan menerangi wajah dari pembawa acarannya, kemudian acara dimulai.


Pertunjukan yang aku tunggu-tunggu adalah acara pantomime dari mahasiswa jurusan teater. Saat tirai dibuka bem colegas mulai menunjukan gigi, bem colegas adalah kelompok pantomime dari mahasiswa jurusan teater. Dua orang muncul memakai topeng aku kira adalah ondel-ondel tapi ternyata mahasiswa yang menunjukan kebolehannya memainkan pantomime. Mereka berdua eberjalan ketengah-tengah panggung dengan gerakkan yang sangat lucu sehingga membuat penonton yang tadinnya tegang menjadi seperti di gelitik oleh seribu semut dikakinnya. Apalagi disaat music dj mengiringi keduannya, perkiraan tadi mereka pergi kesebuah diskotik atau tempat-tempat yang penuh dengan lampu-lampu gemerlap.


***


Lampu-lampu yang gemerlap dan music yang mendukung sekali, tapi sayangnya kostum yang dipakai oleh pemain tidaklah cocok untuk diperkirakan diruangan diskotik. Memang tidaklah cocok karena temannya adalah manusia zaman purba. Jikalau diingat-ingat kemb ali zaman manusia purba adalah zaman orang-orang yang belum mengenal apa-apa bahkan pakaian. Wajar saja bem colegas memakai kostum seperti manusia purba yang hnnya di  lampisi kain tipis berwarna coklat untuk melampisi bagian tubuh yang memang harus dilampisi. Merekapun menggunakan topeng orang tua, untuk mendukung penampilannya dipertunjukan tersebut. Bemcolegas memang salah satu kelompok pantomime yang baru di bentuk tetapi karya yang mereka tampilkan dapat menghasilkan sebuah pertunjukan yang amazing untuk di berikan a plus dari penontonnya.


Malam ini bem colegas menceritakan perkembangan tentang pertelevisian karena itu, Penampilan yang mereka tampilkan menggunakan pakaian zaman purba, dua orang pria bertingkah seperti orang bodoh. Memecahkan batu dengan cara mereka yang biasa, tetapi terletak keunikan dari cara mereka melakukan pekerjaan mereka. Manusia yang purba yang pertama melakukan pekerjaannya dengan biasa saja tidak terjadi kesulitan saat di memecahkan batu, bahkan dengan cara yang sangat mudah memecahkan batu menggunakan gaya-gaya mereka yang unik. Berbeda dengan pemain  pantomime yang satunnya dia berusaha memecahkan batu dengan sekuat tenagannya tetapi tidak berhasil, malahan jerih payahnnya memecahkan batu terkesan jenaka, sehingga para penonton yang menonton acara itu menjadi tertawa habis-habisan. Penonton sangat menikmati pertunjukan yang ditampilkan oleh bem colegas tersebut.


Pertunjukan yang melibatkan empat pemain tersebut memang sangat menghibur para penonton. Para pemain yang memang dari mahasiswa teater tersebut, memiliki skil dibidang pantomimie. Pemain yang memainkan repertoar perjalanan pertelevisian itu dimainkan oleh Iwan, Agi, Kiki, dan Ridho.  Mereka memang sangat berbakat dibidang pantomime karena sebelumnnya mereka mengisi acara pertunjukan pantomime di batu sangkar saat ujian manajemen teater yang di adakan di sungai tarab. Penampilan mereka memuaskan para penonton sama seperti malam itu mereka membuat penonton tertawa lepas meninggalkan beban mereka sejenak.


Pantomime merupakan pertunjukan bisu yang dimainkan oleh seseorang. Pertunjukan tersebut menggunakan music sebagai pengisinya, atau untuk menyampaikan jalan ceritannya kepada penonton agar dimengerti oleh para penonton yang melihatnnya. Para pemain pantomime harus lihai dalam berperan, karena mereka harus menyesuaikan gerakan mereka dengan music pendukung. Kalau permainannya memang sesuai dengan gerakannya tentunnya tidak menjadi hal yang janggal untuk dilihat tapi bagaimana jika pemain tidak dapat melakukan improvisasi. Jika pemain tidak dapat melakukan improvisasi saat bermain memang terlihat janggal.


***


            Kejanggalan saat bermain memang terlihat disaat para pemain pantomime melakukan gerakan yang memang memerlukan music pendukungnya, tetapi music pendukung telat berbunyi. Seperti yang dilakukan iwan dan kiki di atas panggung. Mereka melakukan salah satu gerakan yang memang music harus masuk tetapi sayangnnya musikpun telat. Pemusik memang seharusnnya lihai dalam memperhatikan situasi, dan actor pun harus pandai berimbprovisasi saat keadaan memang genting dan memerlukan kepandaian untuk berperan. Kesalahan memang bisa terjadi kapan saja, tergantung kepada pemainnya sendiri melihat keadaan situasi untuk melakukan improvisasi seperti pertunjukan pantomime yang saya lihat ini. Mereka memang pandai berimprovisasi saat pertunjukan berlangsung sehingga kesalahan yang seharusnya menghancurkan malah menjadi jenaka utnuk dilihat dan mendapatkan nilai yang positive. Terus semangat dan tetap berkarya untuk pantomime bem colegas.


 

No comments:

Post a Comment