Saturday, March 8, 2014

kritik teater



OIDIPUS DI KOLONUS
SUTRADARA: MELIZA SAZNA

Oidipus dikolonus adalah naskah lakon klasik yang di tuliskan oleh SOPOCLES. Sopockles lahir didesa colonos dekat dengan Athena yunani sekitar tahun495sm. Ayahnnya adalah seorang pedagang kaya. Dia adalah seorang musisi yang sangat bermatabat dan sarjana yang bermatabat pula. Sopocles adalah penulis drama tragedy yang terkenal di yunani hingga terkenal dengan nama trilogy sopocles. Sopocles sendiri adalah seorang seniman yang menulis naskah oidipus sang raja pada429 sm, kemudian ia menuliskan naskah yang berjudul oidipus di kolonus pada 400 sm, lalu iapun menuliskan naskah tentan antigone 441 sm.
Oidipus adalah anak dari raja laios dan ratu jokasta, Dalam Oedipus at kolonus (c. 400 SM), kejatuhan Oedipus terus. Oidipus, dirinnya buta dan di pengasingan dari Thebes, disertai dengan Antigone, kembali ke tempat kelahirannya dari kolonus. Di tempat suci ia dipertemukan dengan kedua anak perempuan antigone dan ismene.saat itu ismene dating dengan membawa warta bahwa kedua kakaknya yaitu etocles dan polynises akan berperang memperebutkan tahta kerajaan dan akan saling berbunuhan antara yang satu dengan yang lain. Ismene dating membawa warta tersebut menyampaikan kepada ayah sekaligus sodarannya bahwasannya kakaknya polyneses pergi dari kerajaan mencari dukungan dengan kerajaan yang lain,dan etocles bergabung dengan creon pamannya yaitu adik dari jocasta. Selain itu creon menginginkan oidipus kembali ke thebes tetapi tidak memasuki tebes. Karena kematian oidipus akan membawa berkah untuk daerah yang ia tinggalkan maka dari itu creon berniat untuk mencari oidipus kembali dan memaksa oidipus untuk pulang ke thebes .sedangkan  Kedua putranya Eteocles dan Polynices yang berperang satu sama lain untuk kekuasaan.creon datang secara paksa memaksa ismene dan antigone pergi agar oidipus pun pergi tetapi datanglah raja theseus yang menolong oidipus dan kedua putrinnya yang dipaksa pergi oleh creon. Creonpun kalah saat melawan raja theseus hingga akhirnnya mereka mundur. Odipus menanti Theseus, raja Athena, untuk sebagai dinubuatkan Oracle, situs pemakaman Oedipus akan membawa berkah bagi kota. Berkah bahwa kematiannya akan membuat negri tersebut damai, oidipuspun mati meninggalkan kedua putrinnya yang sama sekali tidak mengetahui dimana letak atau tempat kematian ayahnnya yang orang lain tidak boleh tau, didalam hutan yang angker di huni oleh dewi-dewi. Oedipus akhirnya menerima nasibnya dan keinginan untuk mengorbankan dirinya untuk lebih baik dari orang lain.
Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis). Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian.
Pada Tanggal 22 dan 23 februari 2014 pukul 20.00 wib. Sebuah karya teater yang berjudul oidipus dikolonus sutradara Melisa sazna tampil digedung M syafe’I Padang panjang. Teater ini menampilkan pertunjukan dengan spektakuler. Spektakuler karena sutradara menggabungkan teater dengan tarian yang dimana pemainnya pun cukup banyak. Maka dari itu pertunjukan ini dinamakan teater kolosal ada tarian teater music, pencak silat. Teater kolosal ini sendiri adalah hasil dari garapan melisa sazna yaitu untuk mata kuliah penyutradaraannya yang terdahulu.
Pertunjukan teater kolosal ini adalah pertunjukan yang baru untuk mahasiswa teater khususnnya. Karena pertunjukan ini sangat memerlukan banyak orang, kolosal sendiri artinnya besar dalam kamus bahasa Indonesia. Pertunjukan teater ini sendiri banyak penonton yang melirikkan matannya untuk melihat pertunjukan ini. Dikarnakan pertunjukan ini terbilang baru, baru yang digarap oleh seorang mahasiswa minat penyutradaraan. Biasannya pertunjukan teater untuk minat penyutradaraan maupun pemeranan tampilan yang ditampilkn hanya itu-itu saja hingga menyebabkan penonton bosan dengan teater yang mereka tonton. Tetapi disini sutrdara sendiri memilki ide kreatif menggabungkan antara teater, tarian, music dan seni bela diri didalam karya yang ia garap. Jika difikirkan lagi bahwa naskah oidipus adalah naskah tragedy klasik yang diciptakan oleh sopocles saat itu.
Biasannya untuk pertunjukan teater itu sangat kurang peminatnnya apalagi naskahnnya berisikan tentang naskah-naskah klasik yunani yang sama sekali jika orang awam melihat pertunjukan tersebut tidakkan mengerti. Tapi disini sekali lagi sutradara pertunjukana tersebut memiliki ide kreatif dalam garapannya menggabungkan teater klasik yang berisikan tragedi menjadi komedi dan memiliki hal-hal yang surprise didalam saat pertunjukannya. Walaupun cerita yang dibawakan adalah tragedy tapi dapat dipahami, karena sutradara hannya mengambil hal-hal atau adegan yang penting didalam naskah tersebut. Seperti saat antigone oidipus bertemu dengan ismene, pertemuan antigone dengan kakaknnya yang akan bertarung dimedan perang meminta doa dari seorang ayah yang dulu dibuangnya. Saat oidipus akan meninggalkan kedua putrinnya karena ajal yang akan menjemputnya disana terlihar haru dan tragedipun dapat dilihat bagi orang yang mengerti pertunjukan tersebut.
Selain naskahnya dan konsep yang memang menyatu sesuai jalan cerita yang sebenarnya, sutrdarapun memang memikirkan hingga ke latar tempat dan property yang digunakan. Artistik yang ada didalam pertunjukan tersebut memang sangat mewakili pertunjukan tersebut mulai dari hutan-hutan tempat oidipus berkelana dengan antigone jembatan yang memang sengaja dibuat untuk mendukung karyannya tersebut. Jembatan yang memang hampir mirip dengan jembatan yang sebenarnnya. Artistic panggung yang terlihat begitu megah memang seharusnya jadi pemikiran yang memang masuk hitungan dalam karyannya.
Tak tanggung-tanggung dalam karyannya ia mengangkat tarian yang berbentuk ada tari klasik dan modern yang ia bawakan selain tarian sutradarapun memasukkan seni beladiri yang dimiliki oleh orang minang yaitu sila,t silat dipakai saat creon berkelahi dengan raja theseus saat itu sabagai perwakilannya menggunakan dua orang bawahannya yaitu dua orang wanita yang memang ahli dalam pencak silat tersebut.. Pendukung karya yang sangat banyak membantu tari-tarian yang dibawakan oleh penari-penari yang memang ahli dalam bidangnnya, memboyong penari-penari hebat kampus untuk berkolaborasi dalam pertunjukannya tersebut. Peñata kostumpun adalah termasuk peñata kostum dan rias yang memang cukup ternama di dalam kampus yang memang ahli dengan kesenian tersebut.Kostum rias dan pemusik yang mendukungpun menjadikan pertunjukan itu spektakuler untuk dinikmati oleh mata saat itu. Karena pertunjukan yang spektakuler tersebut sutradara memberanikan diri untuk menampilkan pertunjukannya di gedung M syafei padang panjang dengan menggunakan ticketing. Dimana untuk pelajar berkisar Rp 6000 dan untuk umum Rp 10.000.
Dengan menggunakan ticketing sutradara dapat membayar gedung dan setidaknnya untuk membelikan minum kepada para pemain. Pertunjukan yang diadakan pada 2hari tersbut berjalan dengan sukses yang di manajemankan oleh anggota-anggota yang dipercayai untuk memenej pertunjukan tersebut mulai dari penjadwalan gedung yang akan dipakai, ticketing, kostum rias, property hingga konsumsi para pendukung karya. Hari pertama dapat dibilang ramai karena yang menonton dari kalangan umum dan para pelajar. Penonton memnuhi tempat yang sudah disiapkan oleh orang yang mengatur tempat pertunjukan.
Pertunjukan memang berjalan dengan lancar,tetapi yang menonton pertunjukan tersebut dikarenakan orang umum dan siswa-siswa pelajar ada adegan didalam pertunjukan yang seharusnnya memang dipercepat gerakkannnya.mungkin dikarenakan actor tersebut lupa dialognya ataupun nerves yang jelas adegan itu bisa saja menjadi tontonan yang memang pantasnnya di percepat saat theseus ingin berciuman dengan antigone. Para penonton menyaksikan pertunjukan tersebut dengan senyuman-senyuman kecil karena seorang actor yang merupakan pengawal dari theseus lupa atau memang disengaja, untungnya actor yang memerankan sebagai theseus pandai improvisasi hingga adegan yang dikhawatirkan untuk dilihat menjadi lelucon besar bagi penonton.
Pertunjukan yang spektakuler tersebut disayangkan sekali bahwa yang menonton pertunjukan tersebut tidak dapat mengerti apa sebenarnnya isi cerita. Pertunjukan yang dilihat kurang lebih satu jam tersebut menampilkan tarian musical hingga akhirnnya orang yang tidak mengerti atau masih awam didalam teater menjadi  bosan saat cerita yang sedang berlangsung. Mereka hannya ingin melihat cerita yang lucu-lucunnya saja dan kurang meminati saat adegan serius. Penonton yang awam tersebut hanya mengerti itu adalah tarian, itu adalah musical dan itu menangi dan itu bahagi. Mereka sama sekali tidak mengenal apa itu oidipus apa cerita oidipus itu sebenarnnya kenapa oidipus tidak mersetui anaknnya untuk berperang dan siapakah orang yang disamping oidipus tersebut.
Seharusnnya sutradara harus memikirkan bagaimana dengan orang yang memang tgidak mengerti dengan jalan cerita oidipus apalagi jika cerita itu cerita klasik. Memang sutradara sudah memasukan adegan disaat theseus menjelma Ke diri hanafi actor theseus yang menceritakan jalan cerita tersebut, tetapi vocal dari actor itupun hanya terdengar untuk penonton dibagian yang dekat dengan dirinnya saja. Seharusnnya sutradara memikirkan untuk pembawaan narasi yang vokalnnyapun mendukung dalam penyampaian narasi tersebut, vocal yang disampaikan tidak kalah dengan music yang sedang bermain. Hingga sampai ketelinga penonton yang bagian  belakang .










No comments:

Post a Comment