Sunday, April 27, 2014

KRITIK PERTUNJUKAN



GENDER KARTINI TEMPOE DOELO DAN SAAT INI.

Ibu kita kartini putri sejati Putri Indonesia harum namannya. Wahai ibu kita kartini putri yang mulia,sungguh besar cita-citannya bagi Indonesia. Itu adalah sebuah lagu yang diciptakan oleh W.R Supratman. Lagu itu menceritakan tentang sesosok wanita Indonesia, yang memperjuangkan hak untuk para kaumnnya. KARTINI yang berdarahkan bangsawan jawa ini adalah salah satu dari pejuang wanita di Indonesia, kartini dikenal sebagai pejuang pelopor kebangkitan untuk kaumnnya. Ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Maka dari itu kartini memperjuangkan hak wanita pribumi dan mencurahkan keingianannya dalam buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku itu menceritakan tentang surat-surat yang dikirimkan kartini kepada temannya di Eropa. Atas perjuangan yang telah dilakukan oleh kartini maka pemerintah pada tanggal 2mei 1964 menyatakan bahwa hari kelahiran Kartini pada tanggal21 April diperingati sebagai hari pahlawan Nasional.
R.A Kartini dilihat dari singkatan nama atau gelar yang ada R.A adalah Raden Ajeng yang berartikan bahwa ia termasuk dalam keluarga bangsawan atau keluarga darah biru yang biasa orang jawa menyebutnya. Keturunan bangsawan sangatlah terpandang, dahulu wanita tidaklah dapat mengenyam pendidikan seperti yang dirasakan saat ini. Kartini adalah keturunan dari bangsawan walaupun ia seorang wanita,dimana pada masa itu wanita adalah mahluk yang tidak boleh merasakan pendidikan hannya boleh merasakn tembok-tembok kerendahan diri. tetapi jika keturunan bangsawan pastilah ia memiliki pemikiran yang lebih tinggi daripada wanita-wanita lainnya. Kartini adalah seorang wanita yang beruntung dia bisa mempelajari bahasa dari kakaknnya yang bernama Sosrokartono, dan kartini diperbolehkan belajar di ELS yaitu europese lagere school hingga ia berumur 12 tahun sebelum ia dipingit.
Kepintarannya berbahasa sangat menguntungkan baginnya hingga ia bisa mengirimkan surat-suratnnya kepada sahabatnya di Belanda. Selain pintar kartini adalah seorang yang lembut namun pemberontak, lembut disini adalah dia seorang Raden Ajeng,dimana keturunan bangsawan jawa tutur bahasannya selalu diperhatikan menurut tata krama dan adat istiadat. Pembrontak disini ia melakukan perlawanan terhadap peraturan-peraturan yang merendahkan harkat martabat seorang wanita yang hidup dibalik tembok saja. Sesampainnya usia12 tahun keatas sudah dipingit dan dijodohkan oleh orangtuannya dengan orang yang tidak ia kenal.
Jika dibahas satu persatu sejarah kartini mungkin banyak yang dapat dijadikan pelajaran. Sama seperti Amanatia junda.s ia menciptakan naskah lakon yang berjudul KARTINI BERDARAH dan memenangkan salah satu perlombaan naskah drama remaja dewan kesenian Jatim tahun2008.  Amanatia junda melihat perbandingan kartini dahulu dan kartini saat ini amat sangat jauh berbeda. Banyak pelajaran dan pesan moral yang terkandung dalam naskah lakon ini. Gender kartini dulu dan sekarang sangatlah berubah mulai dari pola pemikiran,pakaian cara bersikap,sopan santun terhadap sesama. Semuannya telah meninggalkan kartini pada tahun 1879. Pakaian kartini yang dulu sangatlah sopan sesuai dengan adat istiadat orang jawa, kartini sekarang mengatas namakan emansipasi mereka memakai pakaian yang tak senonoh. Bukan hannya itu tingkah laku para kartini saat ini berbanding terbalik dengan Raden Ajeng Kartini yang dengan susah memperjuangkan emansipasi kaumnnya.
Kartini saat ini malah dengan banggannya membuka sebagian dari pakaian mereka yang dekat dengan bagian yang tak boleh diperlihatkan untuk umum. Naskah kartini berdarah ini terdapat delapan tokoh, dimana tokoh utamannya adalah kartika seorang gadis yang berusia 17 tahun dia seorang yang kutu buku dan mengidolakan sosok kartini. Sampai dia menghayalkan bahwa kartini itu tiba untuknnya. Naskah ini sangatlah mendidik untuk para remaja,naskah ini pun memiliki pesan moral yang sangat mudah dipahami oleh para pembacanya.
Dunia semakin lama semakin tua,kehidupan didunia setiap saat berubah-ubah. Saat lahir hingga dewasa pasti ada perubahan,begitupula perubahan yang dilakukan oleh wanita-wanita saat ini. Sedikit-sedikit yang mereka bicarakan hannyalah emansipasi-emansipasi yang mereka sendiripun tidak tau apa itu. Seandainnya kartini tahun 1879 dulu masih hidup mungkin akan memberitahu mereka bahwa keinginan Raden Ajeng kartini bukanlah emansipasi seperti saat ini, mereka menyalah artikan pengertian emansipasi yang diperjuangkan oleh Raden Ajeng kartini itu sendiri.
Naskah Kartini Berdarah menunjukan perubahan yang dilakukan kartini zaman sekarang seperti tokoh Friska, seorang wanita yang cantik dan kaya. Friska sombong dan sewenang-wenang terhadap kartika,karena Kartika itu lemah cupu dan tidak lebih kaya dari dia. Sedangkan R.A Kartini yang sebenarnnya dia adalah wanita yang anggun tutur bahasa yang sopan dan keturunan dari keluarga bangsawan yang cukup disegani. Memiliki hati yang baik, dengan kekayaannya ia membangun sebuah sekolah wanita. Bukannya seperti Friska yang sombong dan menindas antar sesama kaumnnya karena ia merasa lebih hebat. Selain friska aktor lainnya ialah Lena dan Windi. Lena memiliki kepribadian yang tomboy, asal-asalan dan ugal-ugalan seperti kaum pria. R.A Kartini memang pembngkang tetapi ia membangkang melalui pola fikirannya bukan dari gaya dan tingkah lakunnya yang ugal-ugalan seperti pria. Karakter Windi disini adalah orang yang centil sangat berbanding terbalik dengan R.A Kartini putrid Indonesia yang dahulu.
Ketertarikan itulah yang membuat mahasiswa jurusan teater angkatan tahun2013 mengangkat naskah lakon Kartini Berdarah sebagai sebuah kreatifitas  bersama satu angkatan. Karya ini diadakan pada tanggal21 april pukul 20.00wib di teater arena isi padang panjang. Pertunjukan ini ditampilkan sekaligus untuk mempringati hari kartini yang kebetulan jatuh pada hari itu. Karya ini memang sebagai kreatifitas bersama tapi tentunnya karya ini memiliki sutrada untuk mengatur keseluruhannya, memerlukan seseorang yang dipercayai sebagai seorang sutradara. Pertunjukan inipun disutradarai oleh Maya,mahasiswa jurusan teater angkatan 2013 yang dipercayai oleh teman-temannya.
Tutur maya dalam wawancara setelah pertunjukan itu ia mengatakan semuannya berkat kerja sama, makannya pertunjukan itu berjalan lancar. Tetapi jangan dilhat kelancarannya saja,tentu ada penghalangnya juga dalam pertunjukan tersebut. Halangan yang dihadapi sebelum pertunjukan itu cukup banyak, mulai dari aktor yang masih bermain-main saat latihan, masih belum hafal naskah dan juga pergantian aktor secara tiba-tiba. Apalagi yang diderek adalah teman satu angkatan yang sama-sama belum banyak mengetahui tantang teater, dan segan memberikan aturan-aturan yang berat kepada aktor, maya sendiri merasa aktor totalitas saat latihan satu bulan sebelum pertunjukan saja sebelumnnya mereka masih acuh-acuh saja.
Untuk pemula yang masih labil dan belum banyak tau tentang teater, pertunjukan itu cukup terbilang sukses, tidak terlihat kesalahan-kesalahan yang fatal dilakukan oleh aktor-aktor kartini berdarah saat malam pementasaan.jika dilihat dari keseluruhan aktor baru-baru ini cukup mendalami karakternnya masing-masing,tapi yang menjadi pengganjel hati saat pertunjukan tersebut adalah saat pertukaran tempat para pemain. Kartika saat ia masih didalam kamar kemudian ia muncul di ruangan kelas bertemu dengan teman-teman yang memburunnya seperti singa memburu mangsanya. Karena pertukaran tempat yang terburu-buru rambut dari kartikapun masih terbilang sama,seperti rambut yang tidak disisir padahal kesekolah harus rapi karena dia adalah seorang yang kutu buku. Air mata yang keluar saat kartika berada didalam kamarpun masih tampak jelas di ruang kelas,padahal keadaan suasana dan waktunya berbeda. Bukan hannya penataan lampunnya tapi juga dari tata riasnya yang terlalu tampak jelas untuk seorang laki-laki.
Ada disaat adegan 11 saat kartini berbicara dengan kartika, kartika menannyakan darimana saja kartini pergi. Kartini menjawab dengan senyuman dan mengatakan ia bahwa kartini telah menghapus noda . Menghapus noda disini ia telah membunuh friska,lena dan windi. Pesan yang disampaikan adalah bukan membunuh yang sebenarnnya membunuh. Membunuh disini adalah menghapus dan melenyapkan sifat wanita-wanita saat ini membunuh emansipasi para wanita yang berfikiran bahwa emansipasi memang telah berubah zaman dari dahulu dan saat ini. Hingga kartika yang sekaligus menjadi kartini itupun bunuh dirinnya sendiri,itu merupakan simbol bahwa kartini yang benar-benar  kartini itu sudahlah lenyap. Kartini yang lemah lembut, sopan dan mencintai sejarah itu dihimpit oleh kartini yang merdeka semerdekadekannya bukan kartini tempo doelo lagi.

Sunday, April 13, 2014

KRITIK PERTUNJUKAN

PANTOMIME BEM COLEGAS masuk tv


Saat itu malam sangat mendukung acara saat itu bintang gemerlapan dan angin berhembusan menghembus telinga. suasana dikampuspun ramai dipenuhi oleh para mahasiswa karena Acara malam itu adalah acara yang sangat penting bagi mahasiswa jurusan TV dan film terlihat jelas dari Panitia yang wanita memakai gaun dress panjang, menggunakan make up agar lebih menarik terlihatnnya dan panitia yang pria menggunakan kemeja ada juga yang menggunakan jas untuk menyambut para tamu yang akan meamsuki ruangan. Selain itu bukan hannya para panitia yang terlihat luar biasa penampilannya, tetapi memasuki pintu utama para penonton atau tamu dapat memanjakan mata atau dapat mengabadikan fotonnya pada saat malam itu, karena disana di sediakan foto secara gratis tanpa bayaran sepeserpun. Memandangi karya-karya anak tv sebut saja saat mereka produksi yang di suguhi oleh para panitia.


Saat panitia menyediakan ruangan untuk berfoto secara gratis perkiraan aku saat itu aku berada diruangan studio foto. Melirik pajangan hasil produksi yang dipampang didinding bagaikan ruangan studio perfileman atau bahkan seperti saat kita tiba di bioskop untuk menonton sebuah film. Tanpa berfikir panjang aku dan para sahabat memanfaatkan kesempatan yang ada berfoto dan mengabadikan moment saat malam itu. Puas dengan layanan panitia yang ada diluar kami melanjutkan kebagian dalam sesampainnya di pintu bagian kedua kami di damping oleh para panitia yang cantik menawan lebih tinggi dari kami, itu karena dia memakai sepatu yang lebih tinggi dari biasannya bisa jadi kami hannya di antar kebagian tangga setelah itu kami masuk dengan sendirinnya. Berbeda dengan keadaan diluar yang servis panitia dan pemandangan lampu yang indah.


Pada malam itu Padang panjang 07/04/14 hening dan gelap ruangan gedung pertunjukan Horidjah Adam seperti ruang pemakaman atau rumah duka saat acara belum dimulai. Bangku-bangku yang berjejer tersusun rapi menurut abjad dari abjad A sampai Z begitu rapinnya bangku itu tersusun secara permanen di gedung pertunjukan horidjah adam ISI Padang Panjang saat malam itu tepat pada senin malam di adakannya malam acara pertelevisian sekaligus pengangkatan ketua HMJ tv.begitu sakralnya ruangan pertunjukan tersebut,ruangan yang megah menjadi gelap sebelum acara dimulai.


Aku dan para penonton yang mendapatkan undangan atau tidak dipersilahkan mencari tempat untuk duduk sendiri, ternyata keheningan itu hannya saat acara mau dimulai saja. Tetapi setelah acara berlangsung suara panitia lebih dominan terdengar daripada pembawa acarannya sendiri. Aku sudah stay di bangku yang aku pilih sendiri perlahan lampu hidup dari pojok kiri. Lampu pajok kiri mulai hidup dan menerangi wajah dari pembawa acarannya, kemudian acara dimulai.


Pertunjukan yang aku tunggu-tunggu adalah acara pantomime dari mahasiswa jurusan teater. Saat tirai dibuka bem colegas mulai menunjukan gigi, bem colegas adalah kelompok pantomime dari mahasiswa jurusan teater. Dua orang muncul memakai topeng aku kira adalah ondel-ondel tapi ternyata mahasiswa yang menunjukan kebolehannya memainkan pantomime. Mereka berdua eberjalan ketengah-tengah panggung dengan gerakkan yang sangat lucu sehingga membuat penonton yang tadinnya tegang menjadi seperti di gelitik oleh seribu semut dikakinnya. Apalagi disaat music dj mengiringi keduannya, perkiraan tadi mereka pergi kesebuah diskotik atau tempat-tempat yang penuh dengan lampu-lampu gemerlap.


***


Lampu-lampu yang gemerlap dan music yang mendukung sekali, tapi sayangnya kostum yang dipakai oleh pemain tidaklah cocok untuk diperkirakan diruangan diskotik. Memang tidaklah cocok karena temannya adalah manusia zaman purba. Jikalau diingat-ingat kemb ali zaman manusia purba adalah zaman orang-orang yang belum mengenal apa-apa bahkan pakaian. Wajar saja bem colegas memakai kostum seperti manusia purba yang hnnya di  lampisi kain tipis berwarna coklat untuk melampisi bagian tubuh yang memang harus dilampisi. Merekapun menggunakan topeng orang tua, untuk mendukung penampilannya dipertunjukan tersebut. Bemcolegas memang salah satu kelompok pantomime yang baru di bentuk tetapi karya yang mereka tampilkan dapat menghasilkan sebuah pertunjukan yang amazing untuk di berikan a plus dari penontonnya.


Malam ini bem colegas menceritakan perkembangan tentang pertelevisian karena itu, Penampilan yang mereka tampilkan menggunakan pakaian zaman purba, dua orang pria bertingkah seperti orang bodoh. Memecahkan batu dengan cara mereka yang biasa, tetapi terletak keunikan dari cara mereka melakukan pekerjaan mereka. Manusia yang purba yang pertama melakukan pekerjaannya dengan biasa saja tidak terjadi kesulitan saat di memecahkan batu, bahkan dengan cara yang sangat mudah memecahkan batu menggunakan gaya-gaya mereka yang unik. Berbeda dengan pemain  pantomime yang satunnya dia berusaha memecahkan batu dengan sekuat tenagannya tetapi tidak berhasil, malahan jerih payahnnya memecahkan batu terkesan jenaka, sehingga para penonton yang menonton acara itu menjadi tertawa habis-habisan. Penonton sangat menikmati pertunjukan yang ditampilkan oleh bem colegas tersebut.


Pertunjukan yang melibatkan empat pemain tersebut memang sangat menghibur para penonton. Para pemain yang memang dari mahasiswa teater tersebut, memiliki skil dibidang pantomimie. Pemain yang memainkan repertoar perjalanan pertelevisian itu dimainkan oleh Iwan, Agi, Kiki, dan Ridho.  Mereka memang sangat berbakat dibidang pantomime karena sebelumnnya mereka mengisi acara pertunjukan pantomime di batu sangkar saat ujian manajemen teater yang di adakan di sungai tarab. Penampilan mereka memuaskan para penonton sama seperti malam itu mereka membuat penonton tertawa lepas meninggalkan beban mereka sejenak.


Pantomime merupakan pertunjukan bisu yang dimainkan oleh seseorang. Pertunjukan tersebut menggunakan music sebagai pengisinya, atau untuk menyampaikan jalan ceritannya kepada penonton agar dimengerti oleh para penonton yang melihatnnya. Para pemain pantomime harus lihai dalam berperan, karena mereka harus menyesuaikan gerakan mereka dengan music pendukung. Kalau permainannya memang sesuai dengan gerakannya tentunnya tidak menjadi hal yang janggal untuk dilihat tapi bagaimana jika pemain tidak dapat melakukan improvisasi. Jika pemain tidak dapat melakukan improvisasi saat bermain memang terlihat janggal.


***


            Kejanggalan saat bermain memang terlihat disaat para pemain pantomime melakukan gerakan yang memang memerlukan music pendukungnya, tetapi music pendukung telat berbunyi. Seperti yang dilakukan iwan dan kiki di atas panggung. Mereka melakukan salah satu gerakan yang memang music harus masuk tetapi sayangnnya musikpun telat. Pemusik memang seharusnnya lihai dalam memperhatikan situasi, dan actor pun harus pandai berimbprovisasi saat keadaan memang genting dan memerlukan kepandaian untuk berperan. Kesalahan memang bisa terjadi kapan saja, tergantung kepada pemainnya sendiri melihat keadaan situasi untuk melakukan improvisasi seperti pertunjukan pantomime yang saya lihat ini. Mereka memang pandai berimprovisasi saat pertunjukan berlangsung sehingga kesalahan yang seharusnya menghancurkan malah menjadi jenaka utnuk dilihat dan mendapatkan nilai yang positive. Terus semangat dan tetap berkarya untuk pantomime bem colegas.